Views: 59
CIAMIS, JAPOS.CO – Sungguh kreatif, Gio Subroto Kusuma (29) pemuda asal Desa Panyingkiran, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, merakit kendaraan prototipe dengan konsep mobil tamiya bermesin motor. Uniknya, semua rangkaian untuk merakit, Gio menggunakan bahan dari barang bekas yang tidak terpakai.
Gio yang juga merupakan guru honorer di SLB Negeri Cijeungjing menyebut, perakitan kendaraan prototipe ini, terinspirasi dari film kartun mobil Tamiya. Sehingga ia bermimpi untuk menciptakan kendaraan tersebut.
Meskipun progresnya belum 100 persen, namun kondisinya sudah menyerupai mobil tamiya. Bahkan, kendaraan rakitannya itu sudah bisa jalan dan sudah uji coba keliling di jalanan sekitar 5 kilometer. “Saya merakit kendaraan ini sudah hampir 2,5 bulan. Progresnya saat ini sudah 70 persen. Sedangkan untuk bahan-bahannya, saya gunakan dari barang-barang bekas yang tidak terpakai,” katanya, Minggu (4/5).
Gio menjelaskan, awalnya ia suka sekali terhadap film kartun Tamiya saat kecil dulu. Dari situ, ia mulai terinspirasi. Namun, Gio juga menyukai dunia elektronik. Maka dari itu, ia mulai mengumpulkan bahan dari barang bekas. Untuk rangka kendaraan sendiri, Gio membuatnya dari besi-besi yang tidak terpakai. Sedangkan untuk mesin, ia menggunakan bekas motor China (Mocin). Kendaraan itu juga dilengkapi dengan suspensi dan stir kemudi. “Karena ini baru 70 persen proses pekerjaannya. Rencana itu saya akan buat klakson, lampu depan dan belakang lengkap dengan sen kiri dan kanan, agar tidak mengganggu pengendara lain,” jelasnya.
Gio mengaku, jika rakitan kendaraan prototipe ini merupakan yang kedua kalinya. Sebelumnya pada tahun 2016, ia juga pernah membuat kendaraan tersebut. Namun, dulu mesinnya menggunakan mesin potong rumput. “Dari situ saya tidak berhenti. Saya terus pelajari dan melakukan riset perakitan kendaraan ini. Karena semuanya harus kita perhitungan, terutama untuk keselamatan pengendara,” katanya.
Gio menuturkan, bahwa belajar merakit kendaraan prototipe yang berkonsep mobil tamiya ini, ia dapatkan secara otodidak. Bahkan, untuk membuat kendaraan ini, Gio sudah menghabiskan dana kurang lebih sebesar Rp 10 juta. “Untuk bisa sampai seperti ini, saya sudah keluar uang sekitar Rp 10 juta lebih. Kedepannya saya gunakan untuk aktivitas sehari-hari saja,” tuturnya.
Lantas bagaimana jika ada orang lain yang tertarik terhadap kendaraan prototipenya ini? Gio juga siap menerima pesanan. Untuk harga kendaraan rakitan prototipe sendiri, ia memberikan banderol Rp 15 juta untuk satu unit. “Kalau ada yang pesan, saya siap. Kalau harga di kisaran Rp 15 juta saja,” tandasnya. (Mamay)