Views: 67
SAMOSIR, JAPOS.CO — Upaya meningkatkan visibilitas dan kesadaran publik terhadap Geopark Kaldera Toba terus digencarkan. Salah satu strategi kunci yang kini digarap adalah pemasangan signed (penanda) yang strategis dan terintegrasi, guna memperkuat identitas kawasan serta menarik perhatian baik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Dalam era digital dan informasi yang serba cepat, promosi Geopark Kaldera Toba perlu dilakukan secara menyeluruh dan inovatif. Di antaranya dengan menghadirkan situs web yang informatif dan terkini, memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi publik, serta menyebarluaskan konten edukatif yang menggugah minat masyarakat. Pendampingan kepada pemandu wisata dalam aspek interpretasi dan storytelling juga sangat penting untuk meningkatkan kualitas pengalaman wisatawan, disertai pengembangan rute-rute wisata tematik yang memperkuat interaksi antara pengunjung dan kekayaan geologi kawasan.
Tak hanya itu, kerja sama erat dengan pemangku kepentingan lokal, pemerintah daerah, hingga lembaga internasional turut memainkan peran krusial. Pembentukan Destination Management Organization (DMO) di setiap geosite Geopark menjadi kebutuhan mendesak, guna memastikan tata kelola yang profesional dalam hal pemasaran, akomodasi, serta pengembangan kegiatan geowisata yang berkelanjutan.
Visibilitas adalah salah satu elemen fundamental dalam strategi promosi. Geopark yang mudah dikenali, terlihat, dan diakses—baik secara lokal, nasional, maupun global—akan lebih mudah menarik perhatian dan kunjungan. Oleh karena itu, kehadiran signed Geopark yang efektif menjadi simbol penting dari pengakuan internasional UNESCO, yang menandai bahwa kawasan tersebut memiliki nilai geologi yang luar biasa.
Penandaan (signed) yang baik bukan sekadar alat informasi, melainkan juga sarana edukasi dan daya tarik wisata. Signed Geopark yang ideal harus mampu:
1.Menggambarkan nilai universal luar biasa dari geosite, termasuk keunikan dan keindahan alamnya.
2.Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pelestarian lingkungan, warisan geologi, dan budaya.
3.Mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui pariwisata berkelanjutan dan penciptaan lapangan kerja.
4.Memfasilitasi kegiatan pendidikan dan penelitian ilmiah.
5.Menjalin jaringan kolaboratif dengan Geopark lainnya di tingkat nasional hingga internasional.
Dengan demikian, signed yang informatif, menarik, dan representatif menjadi representasi dari kualitas pengelolaan Geopark yang berkelas dunia.
Beberapa Geopark internasional telah menjadi rujukan karena visibilitas dan sistem penanda yang kuat, seperti:
- Ha Long Bay Geopark, Vietnam: Terkenal dengan keindahan karst dan nilai sejarahnya.
- Gunung Api Batur, Indonesia: Memadukan pesona vulkanik dengan budaya Bali.
- Lesvos Petrified Forest, Yunani: Menyuguhkan keajaiban hutan batu purba.
- Mount Kinabalu Geopark, Malaysia: Mengedepankan keanekaragaman hayati dan nilai spiritual.
Geopark-geopark tersebut berhasil mengintegrasikan signed, promosi digital, dan partisipasi masyarakat untuk mencapai standar internasional.
Untuk meraih Green Card dari UNESCO pada 2025, berikut langkah-langkah konkret yang harus dilakukan:
Peningkatan Visibilitas
1.Identifikasi lokasi strategis seperti pintu masuk utama, titik pandang, dan jalur wisata.
2.Rancang materi visual yang informatif, estetis, dan sesuai standar internasional.
3.Pasang penanda di lokasi-lokasi yang telah ditentukan secara sistematis.
4.Lakukan pemeliharaan rutin untuk memastikan akurasi dan daya tarik informasi.
Pengembangan Signed
1.Identifikasi kebutuhan informasi pengunjung: dari data geologi, budaya lokal, hingga aktivitas wisata.
2.Desain signed yang mudah dipahami dan menarik secara visual.
3.Tempatkan di titik-titik utama seperti geosite, jalur hiking, dan pusat informasi.
4.Jaga kualitas dan kebaruan isi melalui pemeliharaan berkala.
Langkah Pendukung
- Libatkan masyarakat lokal dalam perencanaan dan pemasangan signed agar sesuai dengan nilai-nilai lokal.
- Gunakan teknologi digital seperti aplikasi mobile, QR code, dan augmented reality untuk memperkaya pengalaman pengunjung.
- Lakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan berkala agar strategi ini terus relevan dan efektif.
Dengan langkah-langkah strategis yang terarah dan kolaboratif, pengelolaan Geopark Kaldera Toba diyakini mampu mencapai standar UNESCO Global Geopark dan mendapatkan Green Card pada akhir 2025. Tidak hanya sebagai pengakuan internasional, tetapi juga sebagai simbol komitmen terhadap pelestarian alam, budaya, dan pemberdayaan masyarakat lokal melalui geowisata berkelanjutan.***
Oleh: Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl_Ec., M.Si (Penulis adalah Penggiat Lingkungan / Ketua Pusat Studi Geopark Indonesia)