Views: 90
BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Untuk mengenang jasa para perfilman Nasional, Pemerintah Kota Bukittinggi mengabadikan nama beliau dengan sebuah jalan sesuai namanya jalan Usmar Ismail yang diresmikan langsung Kementerian Kebudayaan RI penamaan Jalan Haji Usmar Ismail dikawasan pusat kota tepatnya depan Gedung DPRD menuju Simpang Kangkuang, Selasa, 29 April 2025.
Menteri Kebudayaan, Dr H Fadli Zon, SS MSc didampingi Ramlan Wali Kota Bukittinggi, Wakil Menteri Dalam Negeri Panglima Arya, serta keluarga almarhum Haji Usmar Ismail.
Nama Jalan Haji Usmar Ismail merupakan wujud apresiasi dan penghormatan bagi Bapak Perfilman dan Pahlawan Nasional lahir di Kota Bukittinggi. Usmar Ismail sebagai pelopor dunia perfilman znasional, sekaligus budayawan, wartawan, penulis, dan pejuang hasil karyanya mewarnai sejarah Indonesia.
“Usmar Ismail Pahlawan Budaya karyanya menyampaikan pesan luar biasa. Peresmian nama jalan, kami berharap masyarakat semakin mengenal perjuangan beliau dan menjadikan inspirasi, ” harap Fadli Zon.
Fadlizon mendorong adanya pemanfaatan teknologi di sepanjang jalan seperti pemasangan barcode yang bisa dipindai untuk mengakses informasi digital tentang tokoh tersebut.
“Inovasi akan mempermudah generasi muda mengenal sosok beliau secara lebih dekat dan interaktif,” paparnya .
Fadli Zon program Kementerian Kebudayaan terkait restorasi dan digitalisasi film-film lama, termasuk karya-karya Usmar Ismail. Film legendaris seperti Darah dan Doa yang disutradarai Usmar Ismail , bahkan menjadi penanda Hari Film Nasional setiap 30 Maret.
Ramlan Nurmatias, kehadiran Jalan Haji Usmar Ismail memperkaya nilai sejarah dan budaya di pusat kota. Walikota Bukittinggi merencanakan berbagai program edukatif sebagai tindak lanjut peresmian dari jalan Usmar Ismail.
“Kami menggelar lomba menulis cerita tentang Haji Usmar Ismail untuk pelajar SD dan SMP, dengan sasaran agar anak-anak mengenal dan meneladani sosok beliau sejak dini, ” pesan Ramlan.
Kawasan sebutan nama jalan Usmar Ismail dekat dengan tiga bioskop yang akan mendukung pemanfaatan jalan ini sebagai pusat budaya dan edukasi.
“Dengan penetapan nama jalan Pemko Bukittinggi tidak mengabadikan nama tokoh besar nasional, tetapi mempertegas komitmen dalam menjaga warisan sejarah dan budaya kota,” tutup Ramlan. (Yet) .