Views: 185
SOLOK SELATAN, JAPOS.CO – Menjelang pengumuman kelulusan, SMKN 1 Solok Selatan menggelar acara perpisahan bagi siswa-siswi kelas XII angkatan ke-51 pada Senin, 21 April 2025. Acara ini dilaksanakan di Kapalo Bukit, Nagari Kotabaru Pulakek, Kecamatan Sungai Pagu, Kabupaten Solok Selatan.
Acara perpisahan tersebut berlangsung sederhana namun penuh makna, dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, seperti tokoh adat, tokoh agama, muspika, kepala sekolah dari satuan pendidikan lain, hingga orang tua siswa. Turut hadir pula Drs. Mawardi Said, salah satu pendiri awal sekolah ini ketika masih bernama SMEA pada akhir 1980-an.
Kepala SMKN 1 Solok Selatan, Eflizol, S.Pd., M.Si., dalam keterangannya kepada awak media menyampaikan bahwa perpisahan kali ini diselenggarakan dengan kesederhanaan yang disepakati bersama, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang masih sulit.
“Namun berkat semangat dan kekompakan siswa-siswi, Alhamdulillah acara berjalan lancar dan sukses,” ujar Eflizol.
Jumlah siswa kelas XII yang mengikuti perpisahan tahun ini sebanyak 273 orang, yang terdiri dari:
XII Akuntansi: 51 siswa, XII Perkantoran: 57 siswa, XII Pemasaran: 37 siswa, XII Perhotelan: 43 siswa, XII Tata Boga: 29 siswa, XII TKJ: 27 siswa, XII DKV: 29 siswa
Dalam sambutannya, Eflizol juga menekankan pentingnya tiga jalur utama yang harus dikejar siswa pasca kelulusan, yaitu BMW: Bekerja, Melanjutkan kuliah, dan Wirausaha.
Ia juga menjelaskan secara transparan bahwa sekolah tidak memiliki dana khusus untuk kegiatan perpisahan karena dana BOS tidak dapat digunakan untuk keperluan tersebut. Oleh sebab itu, ia mengajak para orang tua siswa untuk memahami kondisi dan aturan yang ada, serta menepis prasangka buruk terhadap pihak sekolah.
Menutup pidatonya di hadapan hampir seribu tamu undangan, Eflizol menyampaikan pesan menyentuh. Ia menegaskan bahwa sejak menjabat sebagai kepala sekolah pada 2017, ia tidak pernah menahan rapor siswa karena memahami betul perjuangan orang tua. Ia sendiri berasal dari keluarga sederhana dan memahami beratnya beban ekonomi.
“Saya sangat mengecam jika ada anak yang melawan atau durhaka kepada orang tuanya. Jika saya tahu, saya sendiri yang akan turun tangan. Hormatilah orang tua kalian,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca, penuh haru.
Acara perpisahan ini bukan sekadar seremoni, namun menjadi momen refleksi dan harapan bagi siswa-siswi SMKN 1 Solok Selatan untuk menatap masa depan dengan semangat dan keikhlasan. (Y)