Views: 140
PEKALONGAN, JAPOS.CO – Beberapa hari lalu sdi medsos di hebohkan Sebuah video yang menunjukkan kondisi ambruknya dinding ruang kelas di SD Negeri Depok, Kecamatan Lebakbarang, Kabupaten Pekalongan, viral di media sosial pada Rabu 9 April 2025.
Rekaman tersebut pertama kali diunggah oleh seorang wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya. Menanggapi kejadian tersebut, Kepala SDN Depok, Tuti, memberikan klarifikasi kepada awak media mengungkapkan bahwa kerusakan pada bangunan sekolah telah terjadi sejak lama akibat faktor usia dan belum pernah mendapatkan bantuan rehabilitasi.
“Bangunan ini memang sudah lama rusak. Saat ini, sekolah dengan jumlah siswa di bawah 60 tidak memenuhi syarat untuk mendapatkan bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK). Apalagi, cuaca ekstrem dan curah hujan tinggi akhir-akhir ini memperparah kondisi bangunan. Kusen jendela, pintu, dan plafon sudah lapuk dan akhirnya runtuh. Tembok mengalami retakan, atap rusak karena angin kencang, bahkan senderan lapangan ikut longsor,” jelas Tuti.
Ia menambahkan bahwa pihak sekolah bersama pemerintah desa telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan bantuan.
“Kepala desa sudah mengajukan proposal ke Bupati. Kami juga sudah melaporkan kondisi ini ke dinas saat status tanggap darurat bencana Desember–Januari lalu. Salah satu wali murid bahkan menyampaikan langsung kepada DPRD dan sudah ada respon berupa rencana survei, tapi hingga kini belum terealisasi,” tambahnya.
Tuti berharap insiden ini dapat menjadi perhatian serius dari pemerintah daerah agar SDN Depok segera memperoleh bantuan rehabilitasi.
Atas kejadian tersebut Pemkab Pekalongan melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan menanggapi bahwa akan merehab bangunan sekolah di SDN Depok di Desa Depok, Kecamatan Lebakbarang yang rusak.
Namun, dengan keterbatasan anggaran, rehab itu akan ditangani melalui dana tak terduga atau melalui mendahului perubahan anggaran tahap kedua.Hal tersebut di sampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan, Kholid, Kamis,(17/4/2025).
Kholid menjelaskan bahwa rehab SDN Depok yang rusak ditargetkan akan dilaksanakan pada tahun 2025 ini.
Menurutnya, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq berkomitmen untuk membangun sektor pendidikan di Kabupaten Pekalongan, termasuk infrastruktur pendidikannya.
“Untuk SDN Depok kita targetkan di tahun ini. Kalau tidak melalui DTT ya melalui perubahan anggaran tahap kedua,” ungkap dia.
Pasalnya, Pemkab Pekalongan sebelumnya telah memprioritaskan penanganan paska bencana alam di awal tahun 2025.
Disebutkan, di awal tahun itu banyak sekolah terdampak bencana alam, baik banjir, longsor dan rob, sehingga butuh penanganan segera.
“Kurang lebih ada 30 sekolah yang terkena bencana, dan kita prioritaskan untuk memperbaiki infrastruktur sekolah-sekolah tersebut dulu,” kata Kholid.
Menurutnya, penanganan pasca bencana alam itu membutuhkan anggaran yang besar. Misalnya, kata dia, di SDN 02 Galangpengampon diperkirakan membutuhkan anggaran Rp 200 juta.
“Ada 30-an sekolah, makanya anggarannya cukup besar, termasuk untuk penanganan sekolah yang longsor seperti di SDN 02 Domiyang yang taludnya ambrol,” katanya.
Kholid menekankan, efisiensi anggaran tidak berdampak terhadap program-program rehabilitasi atau pembangunan sekolah.
“Di Dinas Pendidikan pada tahun 2025 dengan adanya efisiensi, kita lakukan efisiensi berkaitan dengan belanja operasi, persediaan dinas, ATK, biaya sewa, atau makan minum,” kata Kholid.
Kholid menegaskan, efisiensi anggaran tidak berdampak negatif pada pembangunan infrastruktur sekolah
Dengan adanya Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 2025, Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan semakin bersemangat untuk meningkatkan kualitas infrastruktur sekolah di wilayahnya.Tandasnya.(INA)