BeritaSulawesi Selatan

Studi Tiru di Maros, Biatan Ilir Terinspirasi Kembangkan Ketahanan Pangan dan Wisata Pertanian

×

Studi Tiru di Maros, Biatan Ilir Terinspirasi Kembangkan Ketahanan Pangan dan Wisata Pertanian

Sebarkan artikel ini
Rombongan studi Tiru di Kabupaten Maris

Views: 239

MAROS, JAPOS.CO – Dalam upaya memperkuat ketahanan pangan dan mengembangkan potensi pariwisata berbasis pertanian, Kepala Kampung Biatan Ilir, Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, bersama rombongan melakukan studi tiru ke Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Kegiatan bertema “Ketahanan Pangan dan Pariwisata Berbasis Pertanian” ini berlangsung selama tujuh hari dan melibatkan berbagai pihak dari sektor pemerintahan, masyarakat, hingga akademisi.

Direktur Maros Kreatif Indonesia, Alryansyah Nasir, pada Minggu (6/7/2025), menyampaikan bahwa kunjungan ini menjadi momentum penting untuk mempererat jejaring kolaborasi antarwilayah. “Kegiatan ini bukan hanya tentang melihat dan belajar, tetapi juga membangun ruang diskusi yang produktif demi kemajuan bersama,” ujarnya.

Selama kunjungan, rombongan dari Biatan Ilir mengunjungi salah satu kolam bioflok di Maros. Mereka diterima langsung oleh kelompok tani, penyuluh, serta perwakilan dari Balai Perikanan Kabupaten Maros. Dalam kunjungan tersebut, dijelaskan secara teknis proses pembuatan, perawatan, serta kondisi ideal dalam pengelolaan kolam bioflok.

Mujahidin, Ketua BUMK Biatan Ilir, mengaku tertarik untuk mengadopsi teknologi ini di kampungnya. “Kami juga akan berencana membuatnya, karena dari pemaparan tadi dan melihat kondisi di kampung Biatan Ilir, kolam bioflok ini bisa kami buat,” ungkapnya penuh semangat.

Kunjungan dilanjutkan ke destinasi wisata Desa Tukamasea, yaitu wisata sawah dan kolam renang alami yang telah dikelola secara mandiri oleh masyarakat. Di sana, rombongan disambut oleh Kepala Desa Tukamasea dan mengikuti sesi diskusi terbuka serta pengenalan pengelolaan wisata berbasis desa.

“Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah memfasilitasi diskusi ini. Di kampung kami, program ketahanan pangan dan wisata berbasis desa masih dalam tahap awal. Harapan kami, studi tiru ini jadi titik awal perumusan program yang berkelanjutan demi ekonomi dan kelestarian kampung,” tutur Kepala Kampung Biatan Ilir, Andi Havid.

Selanjutnya, rombongan juga menyambangi destinasi ikonik Kabupaten Maros, yakni Air Terjun Bantimurung dan kawasan wisata Desa Berua di Rammang-Rammang. Setelah rangkaian kunjungan, Maros Kreatif Indonesia menginisiasi forum diskusi dan Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan Kepala Kampung Biatan Ilir, Dinas Pariwisata, Akademisi, dan Pemerhati Lingkungan.

Perwakilan Dinas Ekonomi Kreatif (Ekraf) Kabupaten Maros menyambut baik kehadiran rombongan dan menyampaikan apresiasi atas terpilihnya Maros sebagai lokasi studi. “Kami punya banyak potensi Wisata Alam, Budaya, dan Desa yang dapat menjadi contoh pengembangan ekonomi kreatif masyarakat, meskipun masih terus dikembangkan,” jelasnya.

FGD tersebut menghasilkan berbagai masukan strategis mengenai tahapan perencanaan dan implementasi program ketahanan pangan dan wisata pertanian. “Forum ini sangat penting untuk kami, karena setelah melihat langsung di lapangan, kami jadi lebih tahu apa saja yang harus kami persiapkan dari nol sampai bisa berjalan,” pungkas Kepala Kampung Biatan Ilir, yang akrab disapa Pak Kakam.

Kegiatan studi tiru ini diharapkan menjadi awal dari kerjasama antardaerah yang berkelanjutan dan berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat serta pelestarian lingkungan berbasis kearifan lokal.(kim) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *