Views: 79
KAMPAR, JAPOS.CO – Upaya untuk mencetak generasi emas Indonesia terus digalakkan melalui berbagai program gizi yang menyasar masyarakat desa. Pemerintah Desa Tanjung Rambutan bekerja sama dengan Badan Gizi Nasional (BGN) dan Komisi IX DPR RI menggelar sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Aula Kantor Desa Tanjung Rambutan, Kabupaten Kampar, Rabu, 18 Juni 2025. Kegiatan ini diikuti lebih dari 300 peserta dari berbagai kalangan masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi IX DPR RI Sahidin, Staf Koordinator Promosi dan Edukasi Gizi BGN Mohamad Fadil Alchoiri, serta Kepala Desa Tanjung Rambutan Dedi Wahyudi.
Dalam pemaparannya, Sahidin menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam menyukseskan Program MBG yang merupakan kelanjutan dari inisiatif BGN. Ia menyebutkan bahwa program ini menyasar siswa sekolah serta kelompok non-peserta didik seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
“Kegiatan ini menegaskan bahwa sasaran utama program ini adalah siswa sekolah serta kelompok masyarakat rentan seperti ibu hamil, menyusui, dan balita,” jelas Sahidin.
Ia menambahkan, kualitas pangan dan gizi merupakan kunci utama dalam menciptakan sumber daya manusia unggul yang mampu bersaing di masa depan. Program Makan Bergizi Gratis ini sejalan dengan visi Indonesia 2045 yang menargetkan terwujudnya generasi emas, yakni generasi yang sehat, cerdas, dan mampu membawa Indonesia menjadi negara maju.
Sementara itu, Staf Koordinator Promosi dan Edukasi Gizi BGN Mohamad Fadil Alchoiri menyampaikan materi utama mengenai pentingnya pemenuhan gizi sejak dini sebagai upaya meningkatkan kualitas kesehatan dan kecerdasan generasi muda.
“Masyarakat yang terpenuhi kebutuhan gizinya akan mengalami penurunan angka stunting secara signifikan, diiringi dengan peningkatan kualitas sumber daya manusia secara menyeluruh,” ujar Mohamad Fadil Alchoiri.
Ia juga menjelaskan bahwa Program MBG bertujuan mencegah kasus stunting dan gizi buruk di masyarakat. Pemenuhan gizi yang optimal sejak dini diyakini akan melahirkan generasi penerus bangsa yang lebih cerdas, sehat, dan produktif.
Lebih lanjut, Fadil menyampaikan bahwa hingga saat ini Desa Tanjung Rambutan belum melaksanakan kegiatan terkait program MBG. Melalui sosialisasi ini diharapkan dapat segera terwujud pembangunan dapur sehat di desa tersebut untuk menangani masalah stunting dan malnutrisi.
Berdasarkan data nasional, hingga 16 Juni 2025 tercatat sebanyak 1.787 unit Sentra Pangan dan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah berdiri di berbagai wilayah, mencakup sekitar 6.247.500 jiwa penerima manfaat.
“Desa Tanjung Rambutan di Provinsi Riau sampai saat ini belum memiliki dapur MBG. Untuk itu diperlukan proses pengajuan dan pendampingan selama kurang lebih enam bulan. Selain itu perlu dilakukan pemetaan data penerima manfaat secara detail, serta koordinasi intensif antara RT, RW, dan pemerintah desa guna mempercepat realisasi program ini,” terangnya.
BGN bersama Pemerintah Daerah juga mendorong percepatan pelaporan dan pembaruan data penerima manfaat yang dapat melibatkan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai pengelola lokal.
Menyambut program ini, Kepala Desa Tanjung Rambutan Dedi Wahyudi menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh pelaksanaan Program MBG di desanya. Ia berharap agar Dapur MBG dapat segera dibangun demi menunjang peningkatan gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti ibu hamil, menyusui, balita, dan anak sekolah.
“Kami sangat menyambut baik program ini. Harapan kami, Dapur MBG dapat segera terealisasi di Desa Tanjung Rambutan agar masyarakat, khususnya yang rentan, dapat menikmati manfaatnya,” ujar Dedi Wahyudi.
Program MBG ini diharapkan dapat terus berkembang dan diperluas ke desa-desa lainnya di seluruh Indonesia, guna memastikan peningkatan kualitas gizi masyarakat secara merata dan berkelanjutan. (AH)