Views: 47
KAJEN, JAPOS.CO – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pekalongan terus meningkatkan kapasitas kelembagaan penyuluhan pertanian, khususnya para petani milenial. Langkah tersebut diwujudkan melalui Pelatihan Petani Milenial yang digelar di Kantor Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kajen, Selasa (17/6/2025).
Pelatihan yang merupakan sub kegiatan Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Penyuluhan Pertanian tersebut melibatkan para petani milenial dari sejumlah kecamatan dan desa di Kabupaten Pekalongan. Dalam kegiatan itu, para petani diberi pembekalan mengenai teknologi pertanian modern, smart farming, sambung pucuk, hingga pembibitan alpukat.
Ari Lailani, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pekalongan, menjelaskan kegiatan pelatihan tersebut bertujuan untuk melahirkan petani-petani milenial yang mampu meningkatkan mutu dan produktivitas pertanian.
“Harapan kami, petani milenial dapat lebih unggul, mandiri, dan mampu menggunakan teknologi modern untuk mencapai hasil pertanian yang lebih maksimal, sehingga turut meningkatkan perekonomian masyarakat dan daerah,” katanya.
Selain Dinas Pertanian, Duta Petani Milenial juga turut memberikan motivasi dan edukasi. Kuswanto, Ketua Duta Petani Milenial Kabupaten Pekalongan, menyampaikan perlunya peran teknologi dan sumber daya manusia yang lebih unggul di tengah proses pertanian saat ini.
“Petani yang lebih muda harus mampu bergelut di bidang pertanian, bukan lagi turun ke sawah sambil mencangkul, tapi lebih sebagai manajer yang mampu menerapkan teknologi untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Dengan teknologi, proses pertanian lebih praktis dan lebih menjanjikan,” ujar Kuswanto.
Selain kegiatan pelatihan, Duta Petani Milenial juga tengah membuka peluang bagi para pemuda Pekalongan yang ingin bergabung dan belajar mengenai pertanian modern. Cara bergabung cukup mudah, yaitu dengan menghubungi Duta Petani Milenial Kabupaten Pekalongan melalui media sosial Instagram, yang nantinya juga menyediakan nomor humas untuk dihubungi.
Selain belajar, anggota juga nantinya dapat mengikuti serangkaian kegiatan dan pelatihan yang lebih luas mengenai proses dan bisnis pertanian.
“Ini juga merupakan ajakan bagi masyarakat, mungkin yang barangkali masih banyak yang belum tahu mengenai Duta Petani Milenial. Duta Petani Milenial adalah wadah bagi petani yang usianya di bawah 39 tahun yang punya visi lebih unggul dan mampu menggunakan teknologi modern di bidang pertanian, sehingga pertanian lebih praktis dan lebih menjanjikan,” katanya.
“Harapan saya, lebih banyak petani-petani muda di Pekalongan yang bergabung ke Duta Petani Milenial, sehingga pergerakan dan kegiatan dapat lebih sinkron dan terstruktur. Dengan bergabung, belajar, dan saling berbagi, pertanian dapat lebih modern, lebih menyenangkan, dan lebih menjanjikan untuk masa depan,” pungkasnya.(INA)