Views: 48
KAJEN, JAPOS.CO – Upaya peningkatan status gizi balita di Kabupaten Pekalongan mendapat dukungan penuh dari kalangan akademisi. Mahasiswa magang dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Utari Woro Hanjaya, mempresentasikan hasil evaluasi efektivitas Program Makanan Tambahan (PMT) lokal kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Senin (tanggal kegiatan tidak disebutkan).
Dalam pemaparan yang berlangsung di ruang kerja Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat dan Informasi Kesehatan (Kesmas dan Infokes), Utari menyampaikan hasil observasi terhadap pelaksanaan PMT lokal yang dinilai berkontribusi dalam memperbaiki pola konsumsi gizi balita di daerah tersebut.
Kepala Bidang Kesmas dan Infokes, dr. Ryan Ardana Putra, mengapresiasi laporan yang disusun secara mendalam dan berbasis data lapangan tersebut.
“Hasil observasi yang disampaikan sangat bermanfaat, terutama dalam memahami dinamika kebiasaan makan balita dan bagaimana PMT lokal mampu meningkatkan kualitas konsumsi mereka,” ujar dr. Ryan.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat dan tenaga teknis dari Dinkes Kabupaten Pekalongan, di antaranya Sub Koordinator Kesga dan Gizi, Lusy Suprihatinah, S.ST; Programmer Gizi, Nanik Widjonarni, S.ST dan Rosidah Nurmalasari, S.Gz; serta Programmer Ibu, Sustanti, S.ST, M.M. Diskusi yang berlangsung menyentuh berbagai aspek strategis pelaksanaan program, termasuk tantangan dan potensi penguatan ke depan.
dr. Ryan menekankan bahwa intervensi gizi seperti PMT lokal bukan hanya soal penyediaan makanan, tetapi juga menyangkut edukasi dan perubahan perilaku masyarakat.
“Edukasi PMBA (Pemberian Makan Bayi dan Anak) harus terus digalakkan agar pengetahuan pengasuh meningkat dan perilaku sehat menjadi budaya,” tambahnya.
Dalam forum itu juga muncul masukan penting terkait perlunya sinergi lebih erat antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, dan dunia akademik. Kolaborasi ini diharapkan dapat melahirkan inovasi program gizi yang lebih tepat sasaran dan berkelanjutan.
Dinkes Kabupaten Pekalongan menyampaikan terima kasih atas kontribusi mahasiswa UGM dalam mendukung pembangunan kesehatan masyarakat melalui riset lapangan.
“Ini bukan hanya hasil magang, tapi bagian dari kontribusi nyata untuk daerah. Semoga semakin banyak riset kolaboratif seperti ini yang hadir membantu mengatasi persoalan gizi,” pungkas dr. Ryan.(INA)