Views: 140
ROKAN HILIR, JAPOS.CO – Pemerintah terus menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi Indonesia yang sehat dan bebas stunting. Salah satu upaya nyata dilakukan melalui sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digelar di Twenty Eight Cafe, Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau, pada Selasa, 10 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari percepatan implementasi program prioritas nasional di bidang ketahanan gizi, dengan sasaran utama kelompok rentan seperti anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui. Sosialisasi ini menjadi langkah penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya asupan gizi seimbang demi mencetak generasi masa depan yang unggul dan sehat.
Hadir dalam kegiatan tersebut Anggota Komisi IX DPR RI Maharani, Analis Madya Deputi Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional Herry Setyadi Dewanto, serta tenaga medis dari Puskesmas Bagan Batu, Rika Sriwahyuni Sinaga. Ketiganya memberikan pemaparan komprehensif mengenai pelaksanaan program MBG serta peran strategis masyarakat dalam mendukung keberhasilan program ini.
Dalam sambutannya, Maharani menegaskan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan amanat langsung dari Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto. Program ini dirancang untuk memastikan seluruh anak Indonesia mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang demi menunjang pertumbuhan fisik dan kecerdasan mereka.
“Anak-anak kadang tidak suka makan sayur atau nasi, tapi dengan makan bersama teman-temannya, mereka jadi lebih semangat. Ini salah satu dampak positif dari program makan bergizi ini,” ujar Maharani.
Ia juga menambahkan, program ini akan dijalankan secara bertahap dengan pembangunan dapur umum sebagai infrastruktur pendukung. Fasilitas tersebut ditargetkan hadir di berbagai daerah, termasuk di Kabupaten Rokan Hilir, guna memperluas cakupan layanan program MBG.
Maharani mendorong keterlibatan aktif masyarakat, terutama para orang tua dan pihak sekolah, agar program ini dapat segera terealisasi dengan optimal, khususnya di wilayah Bagan Batu dan sekitarnya.
Sementara itu, Analis Madya Deputi Penyaluran Wilayah II Badan Gizi Nasional Herry Setyadi Dewanto menjelaskan bahwa secara teknis satu unit dapur pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) ditargetkan mampu melayani hingga 3.000 penerima manfaat setiap harinya. Pemerintah telah menetapkan target pembangunan 32.000 dapur SPPG di seluruh Indonesia hingga akhir tahun 2025.
“Indonesia termasuk negara yang paling komprehensif dalam cakupan program ini. Kita menyasar dari ibu hamil, menyusui, balita, hingga siswa SMA,” tegas Herry.
Ia juga mengajak pemerintah daerah dan pelaku usaha untuk berperan aktif dalam penyediaan lahan yang dibutuhkan guna mendukung pembangunan dapur SPPG di berbagai wilayah.
Perwakilan tenaga kesehatan dari Puskesmas Bagan Batu, Rika Sriwahyuni Sinaga, turut menyoroti pentingnya keterlibatan orang tua dalam memperhatikan kebutuhan gizi anak, terutama terkait potensi alergi makanan.
“Program MBG ini bukan sekadar makan gratis. Lebih dari itu, ini adalah strategi pemerintah untuk menciptakan generasi Indonesia yang sehat, unggul, dan terbebas dari stunting,” jelas Rika.
Ia menambahkan bahwa program ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas sektor antara DPR RI, Badan Gizi Nasional, Kementerian Kesehatan, serta pemerintah daerah dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Berdasarkan hasil riset, Indonesia diproyeksikan akan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045. Melalui Program MBG, pemerintah berharap dapat membentuk fondasi generasi muda yang sehat, produktif, serta mampu bersaing di kancah global. (AH)