Views: 209
SAMOSIR, JAPOS.CO – Toba Caldera UNESCO Global Geopark (UGGp) kembali bersiap menghadapi revalidasi dari UNESCO pada Juli 2025. Salah satu aspek krusial yang menjadi sorotan dalam proses ini adalah kemitraan strategis—baik di tingkat nasional maupun internasional—yang menentukan keberhasilan geopark sebagai model pembangunan berkelanjutan.
Kemitraan strategis tidak hanya sekadar kerja sama administratif, tetapi merupakan fondasi kokoh yang menopang visi besar geopark: konservasi warisan bumi, edukasi berbasis geosains dan budaya, serta pemberdayaan ekonomi lokal melalui geowisata.
Kemitraan Strategis: Pilar Utama Revalidasi Geopark
Revalidasi empat tahunan yang dilakukan UNESCO menuntut bukti nyata keberhasilan kolaborasi multipihak. Dalam hal ini, kemitraan strategis terbagi dalam dua tajuk utama:
1.Kemitraan Nasional, melibatkan:
- Museum dan lembaga geologi nasional
- Perguruan tinggi dan lembaga riset
- Pemerintah pusat dan daerah
- UMKM, koperasi, BUMDes, agen perjalanan
- Komunitas lokal dan organisasi konservasi
2.Kemitraan Internasional, menjalin relasi dengan:
- UNESCO, GGN, APGN
- Twin Geoparks dari negara mitra
- Lembaga global seperti UNDP, IUCN, IUGS
- Universitas dan NGO internasional
Substansi dan Tantangan Kemitraan
Tujuan utama kemitraan dalam konteks UGGp mencakup empat aspek utama:
- Konservasi geologi dan biodiversitas
- Edukasi formal dan informal berbasis geosains
- Pemberdayaan ekonomi lokal melalui geowisata
- Promosi berkelanjutan kawasan geopark secara nasional dan global
Namun, dalam pelaksanaannya, terdapat sejumlah tantangan:
Permasalahan Nasional:
- Koordinasi antarlembaga belum optimal
- Minimnya regulasi kuat seperti Perda Geopark
- Dukungan pendanaan APBD dan CSR belum strategis
- Keterbatasan SDM dan partisipasi masyarakat yang masih pasif
Permasalahan Internasional:
- Akses terbatas ke jejaring global
- Hambatan bahasa dan dokumentasi UNESCO
- Keterbatasan dana untuk forum global
- Minimnya hasil konkret dari twin geoparks
- Promosi digital dan diplomasi budaya yang belum maksimal
Solusi: Langkah Konkret Menuju Green Card
Untuk menjawab tantangan ini, Toba Caldera UGGp telah menyusun strategi pemecahan:
Strategi Nasional:
- Pembentukan forum koordinasi dan manajemen profesional
- Penyusunan Perda Geopark dan integrasi dalam RPJMD
- Peningkatan kapasitas SDM melalui pelatihan teknis
- Penguatan ekonomi desa dan kader perubahan di geosite
- Kolaborasi riset dengan universitas nasional
Strategi Internasional:
- Pelatihan SDM untuk diplomasi budaya dan bahasa
- Pembentukan twin geopark berbasis karakter ekologi dan budaya
- Penguatan eksistensi digital melalui website multibahasa
- Pengajuan proposal pendanaan ke lembaga internasional
- Partisipasi aktif dalam forum GGN dan persiapan revalidasi
Menuju Geopark Kelas Dunia
Pertanyaan besar kini muncul menjelang revalidasi:
1.Sudahkah kemitraan nasional dan internasional menunjukkan bukti nyata, baik dalam dokumen maupun di lapangan?
2.Apakah pengelola telah berhasil mengidentifikasi dan menangani tantangan kemitraan sejak status UGGp disandang?
Jawaban terhadap dua pertanyaan tersebut akan menjadi penentu apakah Toba Caldera UGGp layak meraih Green Card dari UNESCO pada Desember 2025. Jika berhasil, Toba Caldera tidak hanya akan menjadi model geopark yang diakui dunia, tetapi juga akan mengakar kuat di setiap desa geosite dan memberikan dampak nyata dalam menghadapi krisis ekologis di kawasan Tano Batak, serta berkontribusi pada pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).***
Oleh: Dr. Wilmar Eliaser Simandjorang, Dipl_Ec., M.Si ( Penulis adalah Penggiat Lingkungan / Ketua Pusat Studi Geopark Indonesia)