BeritaJawa Tengah

Hari Lahir Pancasila, Pemkab Pekalongan Ajak Masyarakat Tanamkan Nilai Persatuan

×

Hari Lahir Pancasila, Pemkab Pekalongan Ajak Masyarakat Tanamkan Nilai Persatuan

Sebarkan artikel ini
Upacara berlangsung di lapangan belakang Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pekalongan, Senin (2/6/2025).

Views: 157

KAJEN, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan menyelenggarakan upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Lahir Pancasila yang sampai saat ini telah menjadi Dasar Negara Republik Indonesia, di lapangan belakang Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Pekalongan, Senin (2/6/2025).

Sekilas sejarah Hari Lahir Pancasila yang perlu untuk menjadi kenangan bersama bangsa Indonesia bahwa bertepatan  pada tanggal 1 Juni, seluruh bangsa Indonesia memperingat Hari Lahir (Harlah) Pancasila. Penepatan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila Merujuk pada momen penting sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI) atau Dokuritsu Junbi Cosakai dalam upaya merumuskan dasar negara Republik Indonesia.

Badan ini mengadakan sidang pertamanya pada tanggal 29 Mei 1945. Dalam sidang tersebut, anggota BPUPKI membahas mengenai dasar-dasar Indonesia merdeka.

Dalam sidang kedua BPUPKI, Soekarno dalam pidatonya yang bertajuk Lahirnya Pancasila menyampaikan gagasannya mengenai konsep awal Pancasila yang menjadi dasar negara Indonesia. Peristiwa pidato Soekarno tersebut terjadi pada tanggal 1 Juni 1945.

Pidato ini awalnya disampaikan oleh Soekarno dengan tanpa judul dan baru mendapat sebutan Lahirnya Pancasila oleh mantan Ketua BPUPKI Dr. Radjiman Wedyodiningrat dalam kata pengantar buku yang berisi pidato yang kemudian dibukukan oleh BPUPKI.

Dalam pidatonya Soekarno menyampaikan ide serta gagasannya terkait dasar negara Indonesia merdeka, yang diberi nama Pancasila. Panca artinya lima, sedangkan sila artinya prinsip atau asas. Pada saat itu Bung Karno menyebutkan lima dasar untuk negara Indonesia, yakni Sila pertama Kebangsaan, sila kedua Internasionalisme atau Perikemanusiaan, sila ketiga Demokrasi, sila keempat Keadilan sosial, dan sila kelima Ketuhanan yang Maha Esa.

Untuk menyempurnakan rumusan Pancasila dan membuat Undang-Undang Dasar yang berlandaskan kelima asas tersebut, maka BPUPKI atau Dokuritsu Junbi Cosakai membentuk sebuah panitia yang disebut sebagai panitia Sembilan. Berisi Ir. Soekarno, Mohammad Hatta, Abikoesno Tjokroseojoso, Agus Salim, Wahid Hasjim, Mohammad Yamin, Abdul Kahar Muzakir, Mr. AA Maramis, dan Achmad Soebardjo.

Setelah melalui beberapa proses konferensi, Pancasila akhirnya dapat disahkan pada Sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945. Pada sidang tersebut, disetujui bahwa Pancasila dicantumkan dalam Mukadimah Undang-Undang Dasar 1945 sebagai dasar negara Indonesia yang sah.

Hari Lahir Pancasila diperingati setiap tanggal 1 Juni berdasarkan Keppres Nomor 24 Tahun 2016 tentang Hari Lahir Pancasila. Hari Lahir Pancasila juga ditetapkan sebagai Hari Libur Nasional

Dalam Momen Peringatan tersebut  bertindak selaku inspektur upacara yakni Bupati Pekalongan yang diwakili oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, Edy Herijanto. Upacara diikuti oleh perwakilan Forkopimda, para pejabat, ASN, TNI, Polri, pelajar, dan unsur masyarakat lainnya.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Sekda Edy Herijanto membacakan sambutan tertulis dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia, Yudian Wahyudi. Dalam sambutan itu disampaikan bahwa tanggal 1 Juni merupakan momentum penting dalam sejarah bangsa, yaitu Hari Lahir Pancasila.

“Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Ia mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa dengan latar belakang suku, agama, ras, budaya, dan bahasa yang berbeda. Dalam Pancasila, kita belajar bahwa kebinekaan bukan alasan untuk terpecah, melainkan kekuatan untuk bersatu,” demikian kutipan sambutan yang dibacakan.

Disebutkan pula bahwa setiap sila dalam Pancasila memuat prinsip-prinsip dasar untuk membangun bangsa dengan semangat gotong-royong, keadilan sosial, dan penghormatan terhadap martabat manusia,

“Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekadar seremonial, tetapi momentum untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur bangsa. Setiap langkah, kebijakan, ucapan, dan tindakan kita hendaknya mencerminkan semangat Pancasila,” lanjutnya.

Sementara itu, dalam keterangannya kepada media, Pj Sekda Edy Herijanto menyampaikan bahwa peringatan Hari Lahir Pancasila menjadi pengingat pentingnya memperkuat jiwa persatuan dan kesatuan, khususnya di tengah tantangan informasi di era digital.

“Kita harus lebih bijak dalam menyikapi informasi, terutama yang bersifat hoaks.  harus cermat dalam menerima dan menyebarkan berita yang ada di media massa,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya peran keluarga dan pendidikan dalam membina generasi muda, terlebih di era bonus demografi saat ini.

“Anak-anak muda perlu diberikan pemahaman yang baik terkait penggunaan media dan informasi. Pengaruh media sangat besar terhadap pola pergaulan mereka. Oleh karena itu, arahan dan pembinaan harus terus dilakukan, baik melalui keluarga, sekolah, maupun lingkungan sosial,” pungkasnya.(INA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *