Views: 410
KAMPAR, JAPOS.CO – Sejumlah pekerja sampaikan protes jika perusahaan tidak perintahkan para korban tumpangi damtruk pengangkut pupuk sebanyak 5 ton tidak akan mengalami kecelakaan.
Bahkan protes itupun disampaikan para pekerja dihadapan management PT Tunggal Yunus Estate Topaz yakni Humas Sopian setelah satu hari kejadian kecelakaan didepan pagar PKS TBS sekaligus kantor PT Tunggal Yunus Estate Topaz (16/5/25).
“Kalian yang menyuruh kami naik mobil itu, jika tidak, tak kecelakaan teman kami itu, beruntung saya tidak ikut, mungkin saya yang paling parah, saat itu saya dipindahkan ke mobil lain, memang nggak layak lagi mobil itu dipakai,” ujar para pekerja.
Pekerja memyampaikan, ia kerap menumpangi angkutan damtruk tidak layak diduga atas perintah management.
“Itu yang disediakan perusahaan (PT Tunggal Yunus Estate)itulah yang dinaiki, penuh nanti pupuk naiknya kami tapi kalau ada tamu kalian turunkannya kami naik mobil sendiri,” ucap pekerja dengan nada keras dihadapan Humas PT Tunggal Yunus Estate Topaz Sopian.
Atas perbuatan perusahaan, pekerja tidak terima teman seperjuangan mereka tewas diduga akibat tumpangi damtruk tidak layak yang sudah bermuatan pupuk sebanyak 5 Ton.
Sehingga kejadian tersebut patut diduga kelelaian hingga unsur kesengajaan demi kepentingan management perusahaan, sejumlah pekerja atau penumpang damtruk tersebut rela taruhan nyawa hingga mengorbankan dirinya.
Sebelumnya diketahui, sebuah Damtruk warna kuning mengangkut pupuk sebanyak 5 ton sekaligus mengangkut 11 orang pekerja PT Tunggal Yunus Estate (Asian Agri )mengalami kecelakaan diparet jalan poros Afdeling 1 blok 86, Kamis (15/5/25).
Akibat peristiwa tersebut,9 pekerja jadi korban langsung dilarikan ke RS Pekanbaru.Dari 9 korban dikabarkan 3 orang diduga mengalami patah tulang dikaki dan satu orang dinyatakan meninggal dunia.
Sementara,menegement PT Tunggal Yunus Estate Topaz tidak berhasil lagi dikonfirmasi hingga berita ini ditulis.(Dh)