BeritaBogorHEADLINE

Limbong Mulana Se-Jabodetabek Serang Gelar Simulasi Adat Batak: Upaya Regenerasi dan Efisiensi Budaya Leluhur

×

Limbong Mulana Se-Jabodetabek Serang Gelar Simulasi Adat Batak: Upaya Regenerasi dan Efisiensi Budaya Leluhur

Sebarkan artikel ini
Poto bersama peserta simulasi adat batak Keluarga Besar Limbong Mulana Sejabodetabek Serang.

Views: 367

BOGOR, JAPOS.CO – Dalam upaya melestarikan sekaligus meregenerasi tradisi budaya Batak, Keluarga Besar Limbong Mulana, Boru, dan Bere se-Jabodetabek Serang sukses menggelar simulasi adat Batak yang berlangsung selama dua hari, 28–29 Mei 2025, di Bonjour Villa Resort, Sentul, Bogor. Kegiatan ini menjadi salah satu program strategis organisasi dalam membekali generasi muda dengan pengetahuan dan keterampilan tampil dalam berbagai prosesi adat.

Simulasi adat ini dirancang sebagai sarana pelatihan praktis bagi generasi muda, khususnya dalam memerankan peran sebagai pembicara adat (raja parhata) dalam konteks budaya Batak. Sebanyak 10 pasang peserta generasi muda dilibatkan secara aktif, dimulai dengan peragaan prosesi marhusip, yaitu tahap negosiasi awal dalam adat pernikahan. Setiap pasangan mewakili pihak keluarga laki-laki dan perempuan, berperan sebagai juru bicara yang menyampaikan maksud serta tanggapan adat.

“Simulasi ini tidak hanya mengasah kemampuan retorika, tetapi juga melatih kepercayaan diri dan pemahaman terhadap nilai-nilai luhur adat Batak,” ujar Billy Limbong, Ketua I yang membidangi Adat dan Sosial. Ia menambahkan bahwa sebagian peserta masih memerlukan latihan berulang untuk mencapai kefasihan dan pemahaman mendalam mengenai struktur dan etika komunikasi adat.

Turut mengawasi secara langsung pelaksanaan kegiatan adalah St. Budiman Limbong selaku Ketua Bidang Adat, Sosial, dan Rohani. Keduanya memberikan semangat serta evaluasi berkala kepada peserta agar lebih siap ketika nantinya diminta tampil dalam acara adat yang sesungguhnya.

Menariknya, peserta simulasi kali ini merupakan generasi usia 40–45 tahun, yang diproyeksikan untuk menggantikan peran para orang tua yang kini telah memasuki usia di atas 60 tahun. Pergeseran ini dianggap penting demi keberlanjutan fungsi adat dalam komunitas.

Saat mengadakan simulasi.

Ketua Umum Limbong Mulana, Boru, dan Bere se-Jabodetabek dan Serang, Berman Limbong, SH, MH, menyampaikan apresiasi mendalam atas keterlibatan generasi muda dalam acara tersebut.

“Saya menyambut baik partisipasi aktif generasi muda dalam pelaksanaan simulasi adat Batak ini. Kehadiran mereka bukan sekadar simbolis, tetapi merupakan fondasi nyata dalam membentuk regenerasi pemangku adat. Ini adalah langkah konkret agar keberlanjutan budaya tetap terjaga di lingkungan Limbong Mulana,” ungkap Berman dengan penuh semangat.

Di sela kegiatan, Berman juga memanfaatkan momentum ini untuk terus mensosialisasikan hasil kajian Lokus Adat Budaya Batak (LABB) yang mengusung konsep 3E: Esensi, Efektivitas, dan Efisiensi. Inisiatif ini bertujuan menyelaraskan pelaksanaan adat dengan dinamika zaman modern, tanpa mengorbankan nilai sakral yang terkandung di dalamnya.

Beberapa poin pembaruan yang disampaikan Berman antara lain:

Ulos Kolektif oleh Hula-Hula:

Saat kelompok hula-hula anak manjae dan hula-hula kakak beradik (Haha maranggi) maju memberikan ulos, tidak lagi dilakukan satu per satu. Seluruh kelompok hula-hula tersebut maju bersama secara kolektif, menyampaikan ulos dan satu lagu/gondang sekaligus. Ini mempercepat proses namun tetap menjaga kehikmatan acara.

Pemberian Ulos oleh Kelompok Inti (Turpuk) Saja:

Pengulosan kepada pengantin kini hanya dilakukan oleh kelompok inti tanpa melibatkan pasangan (Patner) masing-masing. Langkah ini memangkas waktu dan menghindari kerumitan dalam pengaturan posisi.

Pembatasan Pembawa Dekke (Ikan):

Tradisi membawa dekke kini dibatasi hanya oleh empat kelompok, yakni Hula-hula, Tulang, Bona Tulang, dan Tulang Rorobot. Ini menjadikan acara lebih ringkas dan fokus.

Penghapusan Parsel Pernikahan:

Kebiasaan membawa parsel dari pengantin kepada hula-hula dinyatakan bukan bagian dari adat dan kini ditiadakan, sehingga lebih mengurangi beban penyelenggara.

Menurut Berman, perubahan-perubahan ini bertujuan menciptakan pelaksanaan adat yang tidak memberatkan, baik dari sisi waktu maupun biaya. Ia menambahkan bahwa prosesi yang lebih terstruktur dapat menghindari biaya tambahan dari pihak pengelola gedung yang kerap mengenakan tarif lebih tinggi jika acara berlangsung terlalu lama.

“Selain lebih efisien, pendekatan ini juga menjadikan pelaksanaan adat lebih nyaman dan tidak melelahkan, baik bagi pihak keluarga penyelenggara maupun para tamu undangan seperti dongan tubu dan hula-hula,” imbuh Berman.

Harapan untuk Masa Depan

Acara yang berlangsung hangat dan penuh makna ini ditutup dengan harapan besar dari seluruh pengurus agar generasi muda dapat semakin aktif dalam berbagai kegiatan adat dan sosial budaya Batak. Para peserta pun menyampaikan rasa bangga dan terima kasih telah diberi kesempatan untuk belajar dan tampil langsung.

Dengan semangat kebersamaan dan dedikasi yang tinggi dari para pengurus serta antusiasme generasi muda, Kumpulan Limbong Mulana, Boru, dan Bere se-Jabodetabek dan Serang telah menunjukkan komitmen nyata dalam melestarikan dan memodernisasi adat Batak. Kegiatan ini diharapkan menjadi inspirasi bagi kumpulan marga Batak lainnya dalam merawat warisan budaya secara adaptif dan berkelanjutan.

Pemberian SK Panitia Mubes & Bona Taon kepada Chayono Limbong oleh Ketua Umum Limbong Mulana Sejabodetabek Serang, Berman Limbong, SH, MH.

Selain itu, Berman Limbong  juga memberikan SK kepada Chayono Limbong sebagai Ketua Panitia dan Saul Limbong sebagai Sekretaris untuk mempersiapkan pelaksanaan Musyawarah Besar (Mubes)  dan Bona Taon Limbong Mulana Sejabodetabek Serang sesuai SK. NOMOR: SKEP- 001/PP-LMB/V/2025. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 67 JAKARTA, JAPOS.CO – Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) hasil Kongres Bandung, Hendry Ch Bangun, dan Ketua Umum PWI hasil Kongres Luar Biasa (KLB), Zulmansyah Sekedang, menyepakati susunan…