Views: 63
KAJEN, JAPOS.CO – Desa Tenogo Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah kaya akan panorama Alam yang indah, cocok untuk menjadi destinasi wisata yang baik untuk si kunjungi di kabupaten Pekalongan.
Untuk menuju Desa Wisata membutuhkan proses untuk membangun keunikan atau diferensiasi yang dimiliki oleh sebuah wisata baik dari nama, tagline, simbol, maupun desain. Desa tenogo merupakan salah satu desa yang terletak di dataran tinggi di mana memiliki potensi wilayah yang dapat dijadikan objek wisata desa.
Beberapa wisata desa yang terdapat di Desa Tenogo, yaitu Kali Paingan, Si Geong, Jungle What (Camping Ground), dan lain-lain. Namun, dalam proses pengembangan wisata tersebut kerap kali terdapat beberapa permasalahan, salah satunya yaitu branding. Hal tersebut dikarenakan masih rendahnya pemahaman dan kemampuan sumber daya manusia dalam me-branding berbagai wisata kepada masyarakat luas atau publik.
DesaTenogo, Kecamatan Paninggaran, Kabupaten Pekalongan,saat ini tengah mendapat perhatian serius dari Pemprov Jawa Tengah. Desa di pegunungan Kota Santri tersebut tengah digarap menjadi kawasan unggulan pengembangan agroeduwisata.Berbagai bantuan strategi pun disalurkan ke Tenogo. Mulai dari dukungan budidaya tembakau hingga pengembangan hortikultura dan fasilitas eduwisata.Ada pupuk tembakau, benih alpukat, alat barista kopi, hingga alat produksi kopi kemasan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jawa Tengah Defransisco Dasilva Tavarez mengatakan, ini sekaligus untuk mendorong kemandirian pangan dan penguatan ekonomi desa.
“Tak hanya di sektor pertanian, penguatan potensi wisata edukatif di Kalipaingan juga didukung. Satu kelompok tani yang menerima kumpulan alat barista guna mendukung atraksi agrowisata berbasis kopi dan hasil bumi lokal lainnya,” ucapnya.
Sebagai bentuk dukungan logistik dan operasional, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Tegal juga menyediakan satu unit mobil operasional pengelola Agroeduwisata Kalipaingan.
Balai Penerapan Modernisasi Pertanian Kementan juga menyalurkan bantuan benih padi lahan kering.
Tavarez menambahkan, tidak juga memfasilitasi promosi, dan pemasaran produk serta mewujudkan kerja sama dengan sekolah, hotel, dan biro wisata.
Semua ini dilakukan untuk memperkuat ekosistem agroeduwisata yang berkelanjutan. Harapannya, wisata Kalipaingan bisa menjadi contoh bagaimana desa membangun masa di dekatnya melalui pertanian cerdas dan wisata edukatif yang berbasis potensi lokal,” ucapnya.