Views: 62
KAJEN, JAPOS.CO – Koperasi Desa mulai di bentuk khususnya di wilayah Provinsi Jawa Tengah. Inisiatif ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, yang bertujuan untuk memperkuat ekonomi desa melalui koperasi yang profesional dan transparan.
Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih tidak hanya menjadi pilar ekonomi desa, tetapi juga berperan sebagai pusat layanan sosial yang komprehensif.
Melalui koperasi ini, masyarakat desa diharapkan dapat dengan mudah mengakses berbagai layanan penting, seperti distribusi sembako, fasilitas kesehatan berupa klinik dan apotek, layanan perbankan dan distribusi, serta dukungan untuk logistik dan pengembangan usaha lokal. Dengan demikian, koperasi desa/kelurahan diharapkan menjadi fondasi bagi kemandirian dan kesejahteraan masyarakat pedesaan.
Setiap Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat mengakses pinjaman dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), disesuaikan dengan kebutuhan koperasi. Dana ini bertujuan untuk mendukung operasional dan permodalan koperasi dalam memperkuat ekonomi desa. Program ini ditargetkan akan launching secara keseluruhan, termasuk operasional dan seluruh layanannya, pada tanggal 28 Oktober 2025.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, diharapkan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat menjadi pilar utama dalam pemberdayaan ekonomi desa, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, koperasi ini diharapkan tumbuh menjadi lembaga yang profesional, transparan, dan berkelanjutan, serta mampu menjawab tantangan ekonomi di tingkat desa.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan Ahmad Ridhowi menanggapi rencana pembentukan koperasi Desa yang ada di Kabupaten Pekalongan Ia menyatakan dukungan penuh atas program Presiden Prabowo Subianto soal pembentukan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Ia menilai, kopdes sejalan dengan spirit pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Pekalongan dari Fraksi PAN (Partai Amanat Nasional) ini mengatakan, pembangunan ekonomi nasional tidak bisa hanya berfokus di level atas.
Melainkan, kata dia, justru musti dimulai dari bawah. Menurut pandangannya, desa merupakan fondasi utama dalam pembentukan kemandirian ekonomi.
“Penguatan ekonomi tidak bisa hanya berpusat di atas. Justru dimulai dari lingkungan terkecil seperti RT, RW, hingga desa. Di situlah koperasi desa akan memainkan peran vital,” ucapnya saat ditemui sejumlah awak media usai mengikuti Muswil VI PAN Jawa Tengah secara daring di Kajen, Kabupaten Pekalongan, Minggu ( 11/5/ 2025.)
Ia mengungkapkan, kopdes ini sebagai langkah penting dalam memperkuat struktur ekonomi dari level akar rumput.
Ia optimistis apabila Kopdes Merah Putih dijalankan dengan baik dan menyeluruh, akan memperkuat struktur ekonomi baik di tingkat daerah hingga nasional.
“Kami yang duduk di DPRD Kabupaten Pekalongan, khususnya di Fraksi PAN, menyambut baik dan mengawal program ini serta tentu saja akan beri support ke desa-desa supaya segera terbangun kopdes tersebut,” ujar dia.
Ridhowi mengatakan, dalam pengamatannya, sejumlah desa di Kabupaten Pekalongan sudah ada yang mulai menggelar musyawarah pembentukan Kopdes Merah Putih
Ia menilai ada antusiasme desa terhadap program tersebut. Menurutnya, sebagai tahapan awal itu patut diapresiasi.
“Kabupaten Pekalongan ini saya lihat sudah mulai ada geliat itu. Mungkin saat ini masih terus berjalan dan meluas. Kami akan terus kawal dan dukung antusiasme ini,” katanya.
Ia menambahkan, pengawalan awal DPRD terhadap program ini akan berkutat soal perencanaan desa dalam mempersiapkan pembentukan Kopdes.
Jangan sampai koperasi dibentuk tanpa arah yang jelas. Masyarakat perlu diedukasi agar benar-benar paham konsep dan cara kerjanya,” jelasnya.
Ridhowi optimistis, apabila ada pendampingan yang baik, Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi motor utama dalam menggerakkan ekonomi desa dan memberi kontribusi nyata bagi ketahanan ekonomi nasional.
Menurutnya juga mesti ada penyuluhan sebelum koperasi resmi beroperasi.
Edukasi itu, kata dia, jadi kunci agar koperasi nantinya dapat berjalan mandiri dan berkelanjutan.
“Jangan sampai koperasi dibentuk tanpa arah yang jelas. Masyarakat perlu diedukasi agar benar-benar paham konsep dan cara kerjanya,” jelasnya.
Ridhowi optimistis, apabila ada pendampingan yang baik, Koperasi Desa Merah Putih akan menjadi motor utama dalam menggerakkan ekonomi desa dan memberi kontribusi nyata bagi ketahanan ekonomi nasional. (INA)