Views: 153
JAKARTA, JAPOS.CO – Wakil Ketua MPR RI dari Fraksi PAN Eddy Soeparno merespons kasus keracunan Siswa di Kota Bogor yang diduga akibat makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 36 siswa SD dan SMP di Tanah Sareal, Kota Bogor mengalami keracunan usai mengonsumsi makanan program MBG yang diproduksi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Bina Insani Tanah Sareal.
Sampai hari ini, Sabtu (10/5), total siswa yang mengalami keracunan terus bertambah hingga mencapai 171 orang.
Bagi Eddy Soeparno, peristiwa di Bogor dan juga sebelumnya di Cianjur menjadi momentum evaluasi untuk memperkuat dan meningkatkan perbaikan bagi pelaksanaan program MBG ke depannya.
“Program MBG merupakan inisiatif yang sangat penting untuk meningkatkan kualitas gizi generasi muda kita. Insiden di Bogor dan sebelumnya Cianjur ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa upaya baik tersebut perlu terus dibarengi dengan penguatan sistem pelaksanaan di lapangan,” ujarnya.
Eddy yang juga Anggota DPR RI Dapil Bogor dan Cianjur ini mendukung berbagai langkah mitigasi terhadap kasus ini dan yakin proses evaluasi dan perbaikan akan dilakukan.
Secara khusus, Eddy memberikan perhatian penuh terhadap kasus ini karena terjadi di Kota Bogor dan Cianjur yang merupakan Daerah Pemilihan (Dapil)-nya.
“Saya memberikan perhatian penuh pada kasus ini karena terjadi di Dapil saya Kota Bogor dan Cianjur. Insya Allah saya siap membantu pemulihan para siswa agar bisa kembali sekolah dan agar ke depannya penyajian MBG memenuhi standar kesehatan yang sudah ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN),” ungkapnya.
Ia juga mendukung langkah cepat Walikota Bogor Dedie Rachim yang melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) lanjutan pada 13 sekolah bersama dengan puskesmas, serta berkoordinasi dengan rumah sakit (RS) tentang pengambilan sampel dari muntahan pasien yang dirawat inap.
“Evaluasi yang komprehensif diperlukan agar program MBG dapat berjalan semakin baik, dengan standar kesehatan, keamanan dan kualitas yang lebih baik dan nilai gizinya juga meningkat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Wakil Ketua Umum PAN ini menekankan pentingnya peningkatan pengawasan dan penyempurnaan prosedur operasional, termasuk dalam aspek pengolahan, pengemasan, serta distribusi makanan.
“Dalam program sebesar MBG, semua aspek teknis, dari bahan pangan hingga penggunaan wadah makanan, perlu mendapat perhatian maksimal. Ini demi memastikan bahwa makanan yang diberikan kepada anak-anak tidak hanya bergizi, tetapi juga aman dikonsumsi,” lanjutnya.
Anggota DPR RI Komisi XII ini juga menyoroti perlunya menjaga komunikasi yang terbuka dengan masyarakat, agar kepercayaan terhadap program-program pemerintah dapat terus terjaga.
“Keterbukaan informasi penting untuk memperkuat kepercayaan publik. Kita harus pastikan masyarakat mengetahui bahwa setiap masukan dan kejadian yang terjadi akan dijadikan dasar untuk memperbaiki layanan ke depan,” tutup Doktor Ilmu Politik Universitas Indonesia tersebut.(Red)