Views: 84
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Tuberculosis (TB) yang jatuh pada 24 Maret, Dinas Kesehatan Kota Pekalongan bekerja sama dengan Mentari Sehat Indonesia (MSI) menggencarkan program bertajuk Skrining Insentif Kontak Serumah (SIKAT), Akhiri TBC dengan Terapi Pencegahan Tuberculosis (TPT) ke 14 puskesmas di wilayahnya. Program ini bertujuan untuk menekan penyebaran kasus TB di Kota Pekalongan, terutama di kalangan keluarga pasien TB yang menjadi suspect.
Pengelola Program (Wasor) TB Kota Pekalongan, Indayah Dewi Tunggal menyampaikan bahwa, kegiatan TPT ini menyasar 14 puskesmas se-Kota Pekalongan, diantaranya Puskesmas Kusuma Bangsa, Puskesmas Dukuh, dan Puskesmas Krapyak. Program TPT ini dilaksanakan selama empat hari berturut-turut sejak Selasa (6/5) hingga Jumat (9/5/2025).
“Karena TPT TB di Kota Pekalongan masih rendah, maka kami menyelenggarakan kegiatan SIKAT TPT. Artinya, semua pasien kontak TB dan belum diterapi pencegahan, kita undang selama empat hari ini, per wilayah untuk diberikan terapi pencegahan,” terang Indayah saat ditemui di sela-sela kegiatan SIKAT TPT di Puskesmas Dukuh Kota Pekalongan, Rabu (07/05/2025)
Indayah menjelaskan bahwa, kegiatan tersebut dimulai pada hari Selasa (6/5) dengan menyasar pasien kontak di puskesmas wilayah Kecamatan Pekalongan Barat. Pada hari Rabu (7/5), kegiatan dilanjutkan di Kecamatan Pekalongan Utara, Kamis (8/5) di Kecamatan Pekalongan Selatan, dan terakhir Jumat (9/5) di Kecamatan Pekalongan Timur.
“Mereka kami undang yang kontak dengan pasien TB termasuk keluarganya untuk diterapi pencegahan. Targetnya ada 250 orang sasaran yang dibagi rata per puskesmas sekitar 17 pasien kontak,” jelasnya.
Ketua MSI Kota Pekalongan, Septiawati, menambahkan bahwa, sasaran awal SIKAT TPT adalah 318 orang pasien kontak. Namun, target efektif yang dibidik adalah 250 orang yang dibagi di 14 puskesmas se-Kota Pekalongan.
“Di hari pertama kemarin kami sudah mendapat 34 orang pasien kontak yang diberikan TPT, hari kedua ini di Puskesmas Dukuh ada 3 orang, Puskesmas Kusuma Bangsa ada 6 orang, Puskesmas Krapyak ada 10 orang,” ungkap Septiawati.
Septiawati menegaskan bahwa, orang-orang yang tinggal serumah dengan pasien TB memiliki risiko tertular yang lebih tinggi, sehingga pemberian TPT menjadi langkah penting untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut.
“TPT berupa pemberian obat dengan regimen tertentu sesuai protokol Kementerian Kesehatan. Harapannya, semua pasien kontak TB akan mendapatkan terapi pencegahan agar tidak ada kasus baru di Kota Pekalongan sesuai dengan target nasional untuk eliminasi TB pada tahun 2030,” tambahnya.
Kegiatan Sikat TPT ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap bahaya penularan TB dan pentingnya pengobatan serta pencegahan secara terstruktur.
“Dengan upaya intensif ini, diharapkan jumlah kasus TB di Kota Pekalongan dapat ditekan secara signifikan”tandasnya.(sofi)