BeritaJawa Barat

Bupati Ciamis Soroti Kebocoran Potensi PAD Pada Pengelolaan Parkir

×

Bupati Ciamis Soroti Kebocoran Potensi PAD Pada Pengelolaan Parkir

Sebarkan artikel ini

Views: 49

CIAMIS, JAPOS.CO – Bupati Ciamis H. Herdiat Sunarya menegaskan pentingnya seluruh pemangku kebijakan di daerah untuk lebih peka dan jeli melihat potensi di wilayahnya. Dia berharap pimpinan OPD, camat, hingga kepala desa mampu meningkatkan pendapatan daerah dan menekan kebocoran PAD (Pendapatan Asli Daerah).

Pesan itu disampaikan Bupati Ciamis saat membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Ciamis Tahun 2026, yang digelar di Aula Bappeda Ciamis, Senin (28/4).

Menurutnya, selama ini penyusunan RKPD cenderung terlalu muluk dengan proyeksi anggaran besar, tanpa mempertimbangkan kemampuan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masih terbatas. “Kita sering terjebak dalam perencanaan yang terlalu tinggi, tanpa sadar bahwa PAD kita masuk tiga terendah di Jawa Barat. Saya titip pesan kepada seluruh pimpinan OPD, camat, dan kepala desa, untuk Musrenbang kali ini kita luapkan pemikiran kita dengan yang betul-betul terukur dan terarah. Jangan sampai buang-buang energi dan pikiran,” tegas H. Herdiat.

Bupati Ciamis mendorong agar setiap OPD, khususnya yang berperan dalam menghasilkan PAD, memiliki semangat profit. “ Saya menekankan OPD tidak sekadar menghabiskan anggaran untuk kegiatan seremonial semata. Salah satu contoh nyata kebocoran potensi PAD, yakni pada pengelolaan parkir di kawasan alun-alun. Parkir di dalam alun-alun bisa menghasilkan Rp3 juta per hari. Tapi area luar yang penuh kendaraan, hanya Rp250 ribu. Ini jelas ada yang salah dan harus segera kita benahi,” ungkapnya.

Bupati Ciamis menekankan, Kabupaten Ciamis dianugerahi alam yang subur dan kaya potensi. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk bersinergi memanfaatkan lahan demi kemandirian daerah dalam bidang pangan. “Lima tahun ke depan, kita harus bisa swasembada beras, ikan dan sayuran. Jangan lagi hanya jadi penonton,” katanya.

Di akhir sambutannya, H. Herdiat berharap agar RKPD Tahun 2026 dapat merangkum visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan daerah sebagaimana tertuang dalam rancangan RPJMD Kabupaten Ciamis Tahun 2025-2029.

Capai 3 Juta per Hari

Sementara itu berdasarkan pantauan japos.co, hadirnya pusat kuliner di tengah kota Ciamis yang menyulap kawasan billoard menjadi foodcourt sebagai destinasi wisata baru di Ciamis memberikan harapan baru bagi UPTD Parkir Ciamis dalam upaya merealisasikan capaian target Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor perparkiran.

Kepala UPTD Parkir, Dinas Perhubungan Kabupaten Ciamis, Dedi Iswwadi didampingi Kasubag TU UPTD Parkir, Tatan Suhendar mengakui, target PAD parkir tahun 2025 sebesar Rp1,2 miliar dipastikan akan tercapai. “Alhamdulillah hari pertama saja saat peresmian dari parkir Foodcourt tercatat Rp1,1 juta, dihari kedua meningkat signifikat mencapai Rp3 juta. Padahal target dari kategori parkir khusus itu hanya Rp53 juta per tahun,” katanya.

Dedi berharap, pendapatan tersebut stabil selamanya bukan hanya karena baru diresmikan, sehingga target PAD Parkir akan terealisasi bahkan dipastikan melebihi target. “Hari pertama mendapat Rp1,1 juta dan hari kedua Rp3 juta itu hanya dari parkir Foodcourt yang termasuk pada kategori parkir khusus, belum lagi ditunjang dari parkir khusus lainnya seperti Gelanggang Galuh Taruna (GGT), Taman Lokasana, Islamic Center, Gedung Kesenian, Stadion Galuh, BMX dan Karangkamulyan, “ harapnya.

Diakuinya, sebelum dibangun foodcourt, setiap harinya UPTD hanya mampu mengumpulkan rata-rata Rp250 ribu dari kawasan Alun-alun Ciamis yang termasuk pada kategori tepi jalan, namun setelah berdirinya foodcourt dipastikan tidak ada lagi parkir tepi jalan di kawasan Alun-alun Ciamis namun semua terkonsentrasi di parkir foodcord yang menyediakan tempat pakir untuk kendaraan roda empat di lantai dasar dan roda dua di lantai dua. “Ini hanya pengalihan saja, yang sebelumnya pengunjung alun-alun itu parkir di tepi jalan dengan pendapatan rata-rata Rp250 ribu perhari melibatkan delapan orang juru parkir, kini pencapaiannya berlipat hanya melibatkan operator saja,” kata Dedi.

Sebagai solusi agar delapan juru parkir tetap beraktifitas, pihak UPTD sudah mengarahkan dan memberikan lahan lain sebagai pengganti lahan sebelumnya. “Empat orang sudah kami arahkan untuk mengelola beberapa lahan parkir tepi jalan, sementara empat orang juru pakir lainnya yang sebelumnya beraktifitas di lahan billboard belum ditempatkan, kami masih mencari lahan untuk mereka,” katanya.

Dedi mengakui, operasional parkir di Foodcourt masih dalam tahap kajian, karena tidak menutup kemungkinan dalam perubahan anggaran akan ada perubahan target disesuaikan dengan hasil kajian. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *