Views: 106
PEKANBARU, JAPOS.CO– Provinsi Riau untuk pertama kalinya menggelar Jambore Karhutla 2025, sebuah ajang edukatif yang bertujuan meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kegiatan ini diinisiasi oleh Gubernur Riau Abdul Wahid bersama Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan, sebagai bagian dari upaya sistematis dalam membangun budaya sadar lingkungan di tengah masyarakat.
Jambore ini melibatkan berbagai elemen strategis, mulai dari TNI-Polri, instansi pemerintah daerah, lembaga pendidikan, relawan, hingga tokoh pemuda. Peserta didominasi oleh pelajar dari berbagai sekolah menengah di Riau, yang mewakili generasi Z—generasi yang dinilai memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan implementasi dari visi Green Policing yang tengah diusung oleh Polda Riau. “Jambore Karhutla ini adalah ruang edukasi langsung yang menyasar generasi muda agar paham bahwa membakar hutan itu merusak, dan harus dihentikan. Harapannya, hutan di Riau ke depan lebih terjaga oleh generasi yang peduli lingkungan,” ujar Irjen Pol. Herry Heryawan.
Green Policing sendiri merupakan pendekatan kepolisian yang pro-lingkungan, yang mengedepankan tiga pilar utama: edukasi, kemitraan, dan penegakan hukum dengan perspektif ekologis. Dalam kerangka ini, polisi tidak hanya hadir saat bencana terjadi, tetapi juga aktif mengedukasi masyarakat, mendorong kolaborasi lintas sektor, dan membangun kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga kelestarian alam.
Selain edukasi, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana. Para peserta mengikuti berbagai pelatihan mitigasi bencana, simulasi pemadaman karhutla, diskusi lingkungan, serta aksi tanam pohon di sejumlah lokasi. Semangat yang diusung dalam jambore ini adalah “Siap, Tanggap, Tangguh”.
Gubernur Riau Abdul Wahid dalam kesempatan yang sama mengapresiasi antusiasme peserta serta dukungan lintas sektor. Menurutnya, Jambore Karhutla adalah bentuk nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam mengedepankan pencegahan karhutla secara partisipatif. “Kami ingin membentuk generasi yang tidak hanya tahu pentingnya menjaga hutan, tapi juga berani bertindak untuk melindunginya,” ujarnya.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap Gerakan Indonesia Menanam (GERINA), sebuah program nasional yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. GERINA bertujuan untuk mendorong gerakan penanaman pohon secara masif sebagai solusi jangka panjang terhadap degradasi lingkungan, perubahan iklim, serta ancaman kebakaran hutan dan lahan.
Melalui kolaborasi antara pemerintah, aparat penegak hukum, dunia pendidikan, dan masyarakat sipil, Jambore Karhutla 2025 diharapkan dapat menjadi tonggak awal dalam membentuk pola pikir ekologis di kalangan generasi muda. Dengan pendekatan yang edukatif dan inklusif, Riau ingin membangun masa depan yang lebih hijau, lebih tangguh, dan lebih peduli terhadap harmoni alam.
“Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya tugas pemerintah. Mari kita bentuk generasi yang peduli dan berani bertindak untuk bumi,” pungkas Kapolda Riau.(AH)