BeritaSulawesi Selatan

Plafon Ambruk di SDN 104 Inpres Makkaraeng, Aktivis Desak Polisi Usut Dugaan Kecurangan Proyek

×

Plafon Ambruk di SDN 104 Inpres Makkaraeng, Aktivis Desak Polisi Usut Dugaan Kecurangan Proyek

Sebarkan artikel ini
Ketua Lidik Pro Ismar SH,

Views: 369

MAROS, JAPOS.CO – Insiden ambruknya plafon ruang kelas di SDN 104 Inpres Makkaraeng, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros, menyita perhatian publik. Kejadian tersebut terjadi pada Senin sore (21/4/2025) dan memicu kekhawatiran terkait kualitas infrastruktur pendidikan di daerah tersebut.

Plafon yang ambruk tersebut diketahui baru berumur sekitar empat tahun. Aktivis Maros, Ismar, menyoroti kejadian ini dan menduga ada ketidaksesuaian antara material yang digunakan dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

“Plafon dalam ruangan ambruk. Tidak mungkin ini karena puting beliung. Itu artinya, material dan anggaran tidak sesuai RAB,” kata Ismar saat ditemui pada Selasa (22/4/2025).

Ia juga menilai bahwa rangka plafon yang digunakan terlalu kecil dan tidak padat. “Kita belum tahu bahan plafonnya apa, tapi dari pengamatan saya, rangka yang dipasang tidak memenuhi standar,” tambahnya.

Ismar menduga adanya upaya dari pihak kontraktor untuk meraup keuntungan besar sehingga mengorbankan kualitas bangunan. Ia juga meminta agar Polres Maros mengusut tuntas kasus ini, termasuk memeriksa kontraktor serta dokumen RAB proyek tersebut.

Menurut Kepala Sekolah SDN 104 Inpres Makkaraeng, kerusakan bukan hanya terjadi pada plafon, namun juga pada bagian bangunan lainnya yang kini mulai tampak rusak.

“Ini rusak bukan karena bencana alam, tapi keteledoran kontraktor,” tegas Ismar.

Ia juga menyindir lemahnya pengawasan dari Dinas Pendidikan. “Atau bisa jadi juga ada kerja sama antara kontraktor dan oknum Disdik demi keuntungan besar,” katanya.

Ismar mendesak agar pihak terkait bertanggung jawab dan memastikan kejadian serupa tidak terulang. “Bagaimana jika ada murid yang tertimpa plafon? Pasti nanti saling lempar tanggung jawab,” ujarnya.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi pihak-pihak terkait untuk meningkatkan pengawasan dan memastikan kualitas pembangunan fasilitas pendidikan demi keselamatan para siswa.(hk) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *