BeritaRiau

Kapolda Riau dan Forkopimda Tanam Pohon dan Jagung Pipil di Tenayan Raya, Tegaskan Komitmen Jaga Lingkungan

×

Kapolda Riau dan Forkopimda Tanam Pohon dan Jagung Pipil di Tenayan Raya, Tegaskan Komitmen Jaga Lingkungan

Sebarkan artikel ini
Kapolda Riau dengan forkopimda jelaskan komitmen jaga lingkungan

Views: 269

PEKANBARU, JAPOS.CO – Di kawasan perkantoran Wali Kota Pekanbaru, Tenayan Raya, Senin pagi (21/04/2025) pukul 09.00 Wib, berlangsung kegiatan penting yang menggambarkan komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup. Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan bersama Gubernur Riau, walikota, Kapolresta, pju Polda Riau  dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) melaksanakan kegiatan penanaman pohon dan jagung pipil sebagai bagian dari gerakan kolaboratif untuk pelestarian lingkungan.

Dalam sambutannya, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas kehadiran seluruh unsur Forkopimda, termasuk Gubernur Riau, Komandan Korem 031/Wira Bima, Kepala Kejaksaan Tinggi Riau, perwakilan Lanud Roesmin Nurjadin, Ketua Pengadilan Tinggi yang diwakili Hakim Tinggi, Ketua Pengadilan Agama yang diwakili Wakil Ketua, serta Wali Kota Pekanbaru dan Wakil Wali Kota. Tak ketinggalan perwakilan Dandim yang diwakili Kasdim, Ketua DPH LAM Riau, unsur Kompolnas, serta Brigjen TNI Hermansa turut hadir.

“Kita bersyukur kepada Allah SWT karena pada pagi hari ini kita dapat berkumpul untuk menyatakan komitmen moral, yang lahir dari kesadaran hati nurani, tanpa paksaan, demi menjaga dan melestarikan lingkungan. Kegiatan ini bukan hanya simbolis, tetapi bentuk nyata kecintaan kita terhadap bumi,” ujar Kapolda.

Kegiatan penanaman ini juga bertepatan dengan momentum menjelang peringatan Hari Bumi Internasional, yang jatuh pada 22 April. Menurut Irjen Herry, kegiatan ini merupakan bagian dari kampanye kesadaran kolektif tentang pentingnya menjaga lingkungan dari kerusakan.

Lebih jauh, Kapolda Riau menekankan filosofi yang selama ini menjadi tagline yang ia gaungkan, yakni Melindungi Tuah, Menjaga Marwah. Ia menjelaskan bahwa ‘tuah’ mencerminkan kekayaan—bukan hanya kekayaan alam seperti flora dan fauna, tetapi juga kekayaan budaya, tradisi, dan sumber daya manusia. Sementara ‘marwah’ adalah harga diri, citra, dan identitas masyarakat Riau.

“Ketika lingkungan rusak, marwah kita pun jatuh. Citra kita di mata nasional bahkan internasional bisa tercoreng. Oleh karena itu, menjaga lingkungan adalah menjaga marwah kita,” tegasnya.

Kapolda juga memperkenalkan konsep Green Policing yang menjadi arah kebijakan institusi yang ia pimpin. Green Policing merupakan pendekatan kepolisian berbasis pelestarian lingkungan, melalui kerja sama dan kolaborasi dengan masyarakat dan pemerintah daerah. Konsep ini mendorong Green Thinking yang berlanjut menjadi Green Habit, yaitu gaya hidup yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.

Ia juga menyampaikan bahwa mayoritas masyarakat Riau yang beragama Islam tentu tidak asing dengan warna hijau sebagai simbol kesucian dan keteduhan. Hal ini ia kaitkan dengan upaya menjaga kebersihan dan kerapian lingkungan yang dapat dilihat dalam kultur TNI, termasuk di Akademi Militer Magelang.

“Konsep ini bukan hanya ide, tetapi harus menjadi kebiasaan, menjadi karakter yang kita wariskan kepada anak cucu kita. Ini adalah bagian dari membangun peradaban yang beretika dan berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagai penutup, Kapolda menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Riau, Wali Kota Pekanbaru, dan seluruh pihak yang telah berinisiatif dan berkolaborasi dalam membangun peradaban lingkungan yang lebih baik. Ia juga menyoroti perlunya keseimbangan antara pembangunan ekonomi dan perlindungan lingkungan.

Terkait tantangan ke depan, Kapolda mengingatkan bahwa berdasarkan informasi dari BMKG, musim kemarau diperkirakan akan datang lebih awal dan berlangsung lebih lama. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kesiapan semua pihak untuk menghadapi potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

“Kita harus bersatu, dari pemerintah provinsi, kabupaten, kota, hingga elemen masyarakat seperti akademisi, tokoh agama, media, dan pelaku usaha. Kita perlu cek kesiapsiagaan personel, peralatan, hingga keberadaan embung dan kanal. Situasi darurat butuh langkah luar biasa,” ujarnya mengakhiri sambutan.

Dengan penuh semangat, para peserta kemudian melaksanakan penanaman pohon dan jagung pipil, menandai komitmen bersama dalam menjaga bumi, demi masa depan yang lestari dan bermartabat. (AH)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 21 SOLOK SELATAN, JAPOS.CO – Perayaan puncak Hari Pers Nasional (HPN) 2025 yang berlangsung di Pekanbaru, Provinsi Riau, menjadi momen penting untuk merenungkan kontribusi pers dalam pembangunan Indonesia, khususnya…