Views: 133
CIAMIS, JAPOS.CO – Suasana haru dan penuh semangat memenuhi Gedung Islamic Center Kecamatan Cipaku, Jumat (11/4), saat Bupati Ciamis, H. Herdiat Sunarya, secara resmi melaunching program sosial Gerakan Ciamis Nyaah Ka Indung.
Program ini menjadi salah satu langkah nyata Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam menunjukkan kepedulian terhadap kaum ibu, khususnya yang berada dalam kondisi ekonomi kurang beruntung.
Acara peluncuran tersebut dihadiri oleh para Kepala OPD, Camat, tokoh masyarakat, serta sesepuh Ciamis. Tidak hanya itu, kepala desa dan lurah se-Kabupaten Ciamis pun turut ambil bagian dalam kegiatan ini secara virtual dari kantor masing-masing.
Dalam sambutannya, Bupati Ciamis menegaskan bahwa Gerakan Ciamis Nyaah Ka Indung merupakan program spesifik yang menyasar perempuan lanjut usia, terutama yang telah berusia 55 tahun ke atas.
Menurutnya, program ini merupakan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya menurunkan angka kemiskinan, sekaligus bentuk nyata kasih sayang kepada para ibu yang sering kali menjadi pilar keluarga terutama dalam keadaan gempuran kesulitan ekonomi. “Program ini adalah bentuk kepedulian para ASN terhadap kaum ibu. Dimulai dari keluarga sendiri, lalu lingkungan terdekat dan kemudian masyarakat sekitar. Ini bukan soal besar kecilnya bantuan, tapi soal keikhlasan kita berbagi,” ujar H. Herdiat.
Melalui program ini, ASN di lingkungan Pemkab Ciamis didorong untuk menyisihkan sebagian rezekinya guna membantu para ibu lansia. Bantuan yang diberikan bisa berupa sembako, pakaian, obat-obatan, maupun uang tunai.
Bupati Ciamis menekankan bahwa inisiatif ini bukan hanya bersifat seremonial, namun diharapkan menjadi gerakan berkelanjutan sebagai bentuk empati dan kasih sayang terhadap perempuan, khususnya para ibu. “Yang punya rezeki lebih, tolong sisihkan untuk para ibu. Ini bukan sekadar bantuan, tapi bentuk cinta kasih kita sebagai manusia,” kata H. Herdiat.
Dengan semangat gotong royong dan kepedulian, Gerakan Ciamis Nyaah Ka Indung diharapkan mampu menjadi contoh nyata kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam membangun Ciamis yang lebih sejahtera.
Doksis Kepala DP3AKB Jabar
Sementara itu dari pantauan japos.co secara virtual di kantor DP2KBP3A Kabupaten Ciamis, tampak Gubernur Dedi Mulyadi mencanangkan program Jabar Nyaah ka Indung tepat pada hari ulang tahunnya yang jatuh hari ini, 11 April 2025. Ini menjadi kado indah ulang tahun ke-54 Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bagi kaum ibu yang mengalami nasib kurang beruntung di Jawa Barat.
Melalui program ini, setiap aparatur sipil negara (ASN) di Jawa Barat harus mengangkat ibu asuh.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat, Siska Gerfianti di hari yang sama, langsung mengangkat ibu asuh. Tak hanya satu, Doksis –sapaan Siska Gerfianti– langsung mengangkat tiga ibu asuh sekaligus. Bahkan, Doksis mengangkat ibu asuh sebelum program tersebut dicanangkan pada Jumat siang di Bale Pancaniti, Pemerintah Kabupaten Cianjur.
“Mohon maaf saya terlambat. Barusan sebelum ke sini saya terlebih dahulu menemui dan menyampaikan secara simbolis dukungan kepada indung asuh. Dari sini langsung menuju ke Cianjur untuk menghadiri pencanangan di Cianjur,” ujar Siska.
Disinggung alasan memiliki tiga ibu asuh sekaligus, Siska mengaku merasa memiliki tanggung jawab lebih seiring tiga jabatan yang diembannya sekaligus. Pertama sebagai Kepala Dinas DP3AKB, kedua sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Jawa Barat, ketiga sebagai Ketua Tim Pembina Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Jawa Barat. Dengan demikian, masing-masing ibu asuh merepresentasikan posisinya dalam mengemban tugas sebagai pemimpin lembaga. “Hari ini saya memulai. Berikutnya seluruh ASN di lingkungan DP3AKB Jawa Barat. Saya sudah melapor kepada Pak Gubernur bahwa kami seluruh ASN di DP3AKB Jawa Barat siap memiliki indung asuh. Sebagai ketua TP PKK Jawa Barat, saya juga sudah berkoordinasi dengan TP PKK Kabupaten/Kota dan menyatakan siap menyukseskan program Jabar Nyaah ka Indung,” ungkap Siska.
Doksis menjelaskan, meski baru dicanangkan siang hari ini, sejumlah kabupaten dan kota sudah memulai lebih awal. Kabupaten Bandung kick-off sehari lebih awal, Kamis, 10 April 2025 disusul Kabupaten Karawang dan Kota Cimahi. Program Jabar Nyaah ka Indung digaungkan Gubernur KDM –sapaan akrab Dedi Mulyadi– melalui postingan Instagram @dedimulyadi71 pada Jumat pagi.
Program ini merupakan aktivitas sosial hidup, di mana para pegawai negeri atau ASN di seluruh Provinsi Jawa Barat dan para pegawai badan usaha milik daerah (BUMD) mengangkat ibu asuh. Bagi KDM, memuliakan ibu merupakan kebahagiaan bagi hidup. Sementara itu, kemuliaan seorang anak manakala bisa memuliakan seorang ibunya. Melalui program ini, semua pegawai memiliki satu orang ibu asuh yang dibiayai dan diperhatikan setiap waktu. “Langkah ini sebagai upaya untuk meningkatkan kebahagiaan dan kesejahteraan bagi kaum ibu, terutama ibu-ibu yang mengalami nasib yang kurang beruntung dibandingkan yang lainnya. Hidup dalam keadaan miskin, lalu ditinggal suaminya, harus memiliki beban hidup di usia yang tua,” ujarnya.
Dia berharap kegiatan yang akan dilaksanakan massal di seluruh Provinsi Jawa Barat. Ke depan, setiap pegawai memiliki data ibu yang diurusnya. Ini menjadi jalan untuk memuliakan seluruh kaum ibu di Jawa Barat. “Semoga dengan kegiatan tersebut bisa menaikkan kesejahteraan ibu yang ada di Jawa Barat. Juga, semoga program ini tepat sasaran kepada ibu yang membutuhkan,” tandasnya. (Mamay)