BeritaJawa Tengah

Pemkab Pekalongan Pertimbangkan Merelokasi Warga Korban Tanah Gerak di Kecamatan Kadangserang

×

Pemkab Pekalongan Pertimbangkan Merelokasi Warga Korban Tanah Gerak di Kecamatan Kadangserang

Sebarkan artikel ini
Jalan Desa Trajumas, Kabupaten Pekalongan ambles terbelah-belah karena tanah bergerak. (Foto: dok Desa Trajumas)

Views: 133

KAJEN, JAPOS.CO – Kecamatan Kandangserang  Kabupaten Pekalongan dikejutkan dengan adanya fonomena tanah gerak yang mengakibatkan rumah- rumah miik warga rusak.

Fenomen ini terjadi di dua Desa yaitu Desa Trajumas Dan Desa Garungwiyoro hal ini menjadi kepanikan warga di daerah tersebut apabila hujan turun yang sangat deras kwatir tanah bergerak datang kembali, tak sedikit warga yang meminta rumahnya di relokasi oleh pemerintah.

Pemkab Pekalongan akan melakukan kajian untuk merelokasi korban tanah gerak di Desa Trajumas dan Garungwiyoro di Kecamatan Kandangserang, Kabupaten Pekalongan.

Sekda Kabupaten Pekalongan M Yulian Akbar, mengatakan, Pemkab Pekalongan akan melakukan kajian untuk merelokasi rumah warga korban bencana  tanah gerak di Kecamatan Kandangserang. Pasalnya, lokasi pemukiman di wilayah pegunungan itu rawan bencana tanah gerak.

Kondisi rumah-rumah warga pun kini banyak yang rusak akibat bencana tanah gerak pada bulan Januari 2025.

Untuk di Kandangserang, kita akan relokasi. Kita masih cari lahannya di sekitar situ, bahkan informasinya warga siap untuk menyiapkan lahannya di situ,” ujar Sekda M Yulian Akbar.Senin (10/3/2025).

Menurutnya, ada sekitar 39 rumah di Kandangserang yang akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.

Desanya di Trajumas dan Garungwiyoro,” kata dia.Kepala Desa Trajumas Kosim, mengatakan, pergerakan tanah di desanya saat ini sudah berhenti.

Menurutnya, pihak desa masih menunggu rencana relokasi rumah-rumah warga yang rusak ke lokasi yang lebih aman.

“Kami ada lahan seluas satu hektar untuk relokasi. Lokasinya di Purwodadi dan Purwosari,” terang dia.

Sebelumnya diberitakan, bencana tanah gerak dan longsor di pegunungan Kandangserang bersamaan dengan bencana alam di Petungkriyono pada Senin malam, 20 Januari 2025.

Meski tidak ada korban jiwa, bencana alam di Kandangserang merusak puluhan rumah warga dan beberapa titik jalan amblas serta tertimbun longsor. Dampak paling parah dari bencana tanah gerak di Desa Trajumas dan Garungwiyoro.

Kades Trajumas Kosim, mengatakan, ada 39 rumah di desanya yang rusak akibat bencana tanah gerak. Puluhan rumah ini menyebar di Dukuh Trajumas, Karangwringin dan Dukuh Purwodadi.

Empat rumah kondisinya parah sehingga tak bisa ditempati lagi. Penghuninya mengungsi semua, yakni rumah Arja, Wiasih, Lukman dan Wahyono. Puluhan lainnya retak-retak semua,” kata dia

Disebutkan, tak hanya merusak puluhan rumah, bencana  tanah gerak juga merusak jalan kampung, jalan pertanian dan jalan kabupaten. Lahan pertanian juga ada yang amblas.

Sementara jalan masih bisa dilalui kendaraan meski sudah ambles, dan ini amblesnya kian parah karena saat ini pergerakan tanah masih terus terjadi,” ungkap dia.

Menurutnya, bencana tanah gerak sebelumnya pernah terjadi di desanya. Ia lupa persis kapan itu terjadi. Namun, biasanya siklus delapan tahunan.

“Kalau hujan kami semua waspada. Malam pun kami tak nyenyak tidur karena takut ada pergerakan tanah, terutama saat hujan deras turun,” ucapnya. (INA)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *