BeritaJawa Barat

Gubernur Jabar Bongkar Bangunan Liar, Dukung! Ketua LSM: “Bandung Harus Berani Bongkar Burger Bangor dan PKL Nakal”

×

Gubernur Jabar Bongkar Bangunan Liar, Dukung! Ketua LSM: “Bandung Harus Berani Bongkar Burger Bangor dan PKL Nakal”

Sebarkan artikel ini
Ketua LSM.Penjara PN,Koko Asmara usai di wawancara di salah satu tempat di Jl.RE.Marta di inata Bandung Selasa (11/3/2025).

Views: 195

BANDUNG, JAPOS.CO – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, kembali jadi sorotan publik setelah menertibkan bangunan liar tanpa izin yang merusak lingkungan. Aksi pembongkaran di Puncak Bogor dan wilayah lainnya menjadi bukti nyata ketegasan sang Gubernur.

Langkah berani ini langsung menuai dukungan luas dari masyarakat, termasuk dari Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Penjara PN, Koko Asmara, yang mendesak agar Pemerintah Kota Bandung meniru keberanian Dedi Mulyadi.

“Kami sangat mendukung langkah Gubernur Jabar. Ini langkah tegas yang harusnya juga dilakukan di Bandung. Jangan hanya di Bogor, Bandung juga penuh bangunan liar. Salah satunya, Burger Bangor yang berdiri permanen di atas trotoar depan Stasiun Bandung disinyalir tanpa izin. Itu jelas melanggar aturan,” tegas Koko Asmara, Selasa (11/3/2025).

Menurut Koko, bangunan liar di Bandung sudah sangat meresahkan, apalagi banyak berdiri di atas trotoar, sungai, dan saluran air yang seharusnya menjadi hak publik.

“Trotoar itu untuk pejalan kaki, bukan untuk tempat usaha. Akibat bangunan liar itu, air tersumbat dan akhirnya banjir,” lanjutnya.

Burger Bangor di depan Stasiun Bandung menjadi disinyalir salah satu bangunan permanen yang mencolok dan berdiri di tempat terlarang. Selain itu, PKL (Pedagang Kaki Lima) yang nekat berjualan di atas trotoar juga semrawut dan mengganggu lalu lintas pejalan kaki.

“Kami minta pemerintah Kota Bandung segera turun tangan untuk membongkar bangunan bangunan yang berdiri diatas trotoar, apalagi dibangun secara permanen. Jangan tutup mata! Ini masalah hak publik dan dampaknya nyata, seperti banjir dan kemacetan,” tegas Koko.

Sebelumnya, Dedi Mulyadi menyampaikan komitmennya menertibkan semua bangunan liar tanpa pandang bulu, termasuk yang menyalahi aturan dan berdiri di atas saluran air atau trotoar.

“Kami tidak akan kompromi dengan pelanggaran. Bangunan liar yang merusak lingkungan dan melanggar aturan harus dibongkar. Ini untuk masa depan Jawa Barat,” kata Dedi Mulyadi saat meninjau pembongkaran di Bogor.

Aksi Gubernur Jabar itu menjadi harapan baru bagi warga Bandung, yang selama ini geram dengan maraknya bangunan ilegal dan PKL yang menguasai trotoar dan badan jalan.

“Kalau Gubernur saja berani bongkar, kenapa Wali Kota Bandung diam? Kami minta ketegasan juga! Jangan hanya jadi penonton. Bongkar semua bangunan liar, termasuk yang sok-sokan berdiri di trotoar,” sindir Koko Asmara.

Dukungan juga datang dari masyarakat umum yang menginginkan Bandung menjadi kota yang bersih, tertib, dan ramah pejalan kaki, tanpa gangguan bangunan liar.

“Kami mau jalan kaki aman di trotoar, bukan jalan zig-zag gara-gara bangunan ilegal,” ujar salah satu warga Kebon Kawung.

Kini, mata publik tertuju pada Pemerintah Kota Bandung, akankah mereka berani mengikuti jejak Gubernur Dedi Mulyadi untuk membersihkan kota dari bangunan liar dan mengembalikan hak publik?

Jika langkah ini benar-benar diterapkan, Bandung bisa terbebas dari banjir, macet, dan wajah kota yang semrawut.

“Kami tunggu keberanian Wali Kota Bandung. Jangan kalah sama Gubernur!” tutup Koko Asmara penuh semangat.(Yara)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *