Views: 1.5K
BANDUNG BARAT,JAPOS.CO – Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Bandung Barat (KBB) telah menetapkan pasangan Jeje dan Asep Ismail sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2024-2029. Meski kemenangan ini diwarnai protes dari sejumlah pihak yang menuding adanya praktik politik uang, KPUD tetap mengesahkan hasil pemungutan suara. Pasangan calon lain bahkan dikabarkan tengah mempersiapkan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
Di tengah polemik tersebut, Jachja Taruna Djaja (JTD), seorang aktivis antikorupsi, menyampaikan harapannya agar kepemimpinan Jeje dan Asep dapat menjadi momentum persatuan di KBB. Dalam wawancara dengan Japos.co pada Kamis (5/12/2024), JTD menekankan pentingnya mengolaborasikan visi-misi seluruh pasangan calon yang pernah bertarung dalam Pilkada.
“Saya berharap Jeje dan Asep Ismail bisa merangkul semua pasangan calon yang kalah, duduk bersama, dan mengintegrasikan visi-misi mereka ke dalam visi besar pembangunan KBB,” ujar JTD.
Menurut JTD, langkah tersebut akan membantu Bupati dan Wakil Bupati baru yang belum terlalu mengenal karakteristik masalah di KBB. Dengan demikian, berbagai permasalahan yang berulang dapat diminimalkan.
“Dari catatan kampanye para pasangan calon yang saya kumpulkan, jika mereka bergabung menjadi satu kesatuan, saya yakin berbagai persoalan di KBB bisa diatasi lebih cepat. Jadikan mereka tim akselerasi percepatan pembangunan,” imbuhnya.
JTD juga mengingatkan bahwa membangun daerah tidak harus selalu berada di posisi kepala daerah. Menurutnya, kolaborasi lintas pihak lebih penting dibandingkan gengsi politik.
“Kalau ini bisa terwujud, insya Allah cita-cita para pendiri pemekaran KBB bisa terealisasi,” katanya.
Sebagai aktivis antikorupsi, JTD juga menyatakan keyakinannya bahwa Jeje akan menjalankan pemerintahan yang bersih.
“Saya percaya Jeje tidak akan melakukan korupsi. Saya juga yakin ia mampu menutup celah tindakan koruptif di kalangan ASN KBB,” pungkas JTD.
Dengan harapan besar yang disampaikan berbagai pihak, masyarakat KBB kini menanti langkah konkret Jeje dan Asep dalam mewujudkan janji-janji pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. (DEMAK GULTOM).