Scroll untuk baca artikel
BengkuluBerita

Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko Petakan Desa Rawan Pangan

×

Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko Petakan Desa Rawan Pangan

Sebarkan artikel ini

Views: 2K

MUKOMUKO,JAPOS.CO – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu saat ini tengah melakukan pemetaan terhadap desa yang mengalami lahan rawan pangan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Ada beberapa desa di Kabupaten Mukomuko yang mengalami rawan pangan salah satunya Desa Lubuk Silandak, Kecamatan teramang jaya, Kabupaten Mukomuko, berdasarkan data pemetaan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko desa ini tidak memeliki lahan untuk bercocok tanam layaknya desa- desa lain yang ada di Kabupaten Mukomuko.

“Saat ini kami tengah melakukan pemetaan informasi terhadap desa yang yang mengalami rawan terhadap pangan, desa yang tidak memiliki lahan untuk bercocok tanam, hanya mengandalkan dari para pedagang yang masuk ke desa itu,” kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Mukomuko Elxsandi Uktria Darma STP MEc, Ev di Mukomuko Rabu, (22/5).

Kadis Ketahanan Pangan yang akrab disapa Etang juga mengatakan faktor yang mengakibatkan Desa Lubuk Silandak menjadi rawan pangan yakni lumpuh nya akses jalan yang terlalau jauh dari jalan umum sehingga sulit untuk membuka lahan pertanian.

“Jika akses jalan dapat dilalui dengan  mudah tentu desa itu tidak akan mengalami kesulitan,” lanjut Etang.

“Ini perlu kami informasikan melalui Unit Penyuluhan Desa (UPD) untuk memeperioritaskan pembangunan lebih keanalisa ketahanan pangan dengan tidak adanya lahan pangan. Berdasarkan asil analisa tahun 2023 perta rawan panan dengan istilah Food Scurity and Vulnelabirity Atlas (FSVA) Desa Lubuk Silandak secara geografis memeliki lahan yang cukup bagus ditanami ubi, jagung dan bahan pangan,” lainnya kata Etang.

Menurut Etang pemerintah daerah akan berupaya semaksimal mungkin untuk melekukan upaya agar prngembangan lahan pangan bagi petani di desa itu, namun belum bisa memastikan dalam waktu tertentu dikarenakan akses jalan menuju desa itu sangan lah jauh dan sulit terjangkau.(Jpr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *