Scroll untuk baca artikel
BeritaJambi

PTPN IV Regional 4 Jambi Bantu Korban Banjir Bandang Lahar Atau Galodo di Sumbar

×

PTPN IV Regional 4 Jambi Bantu Korban Banjir Bandang Lahar Atau Galodo di Sumbar

Sebarkan artikel ini

Views: 1.2K

JAMBI, JAPOS.CO – Empat Manager Kebun PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 4 Jambi yang berlokasi di Sumatera Barat (Sumbar) cukup sigap dan tanggap begitu terjadi banjir bandang lahar atau galodo dan tanah longsor di Sumatera Barat (Sumbar), Pada Jumat 10 Mei 2024 yang lalu  dan menelan korban jiwa 61 orang menurut data BNPB Sumbar dari sedikitnya 7 kabupaten dan kota di Sumbar kata sebagai Humas PTPN VI Provinsi Jambi  Novalindo Saat dikonfermasih  diruang kerjanya Selasa.(21/5/2024).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Dilanjut Novalindo,  mengatakan kepada Wartawan Japos .co hasil rembukan para Manager Kebun Ophir di kabupaten Pasaman, Zulkifli Sopang, Manager Kebun Danau Kembar kabupaten Solok, Delfi, Manager Kebun PLK Ok M Irfan Ichlas di kabupaten Pangkalan 50 Kota, dan Manager Kebun Solok Selatan Farhan,menetapkan bantuan PTPN IV Regional 4 Jambi  disalurkan  untuk Desa atau Nagari Bukik Batabuah Kecamatan Canduang Kabupaten Agam pada Sabtu (18/5/2024), ujarnya.

Novalindo mengatakan PTPN IV Regional 4 Jambi memberi bantuan ini, karena terdapat 9 orang meninggal dunia, 60 Kepala Keluarga (KK) mengungsi dan puluhan rumah rusak  parah dalam satu desa atau Nagari. Bantuan PTPN IV Regional 4 Jambi berupa 150 karung beras dan 200 kain sarung serta air minum kemasan itu, langsung diterima Firdaus, Wali Nagari Bukik Batabuah Kabupaten Agam imbuh nya.

“Wali Nagari Bukik Batabuah Firdaus, atau yang mewakili nya terima kasih kepada PTPN IV Regional 4 Jambi, saat musibah datang langsung sigap membantu kami. Bantuan berupa beras, kain sarung dan air minum ini memang sangat kami butuhkan saat ini,”” kata Wali Nagari Bukik Batabuah, Firdaus saat menerima bantuan PTPN IV diwakili Manager Kebun Ophir, Zulkifli Sopang.

Menurut Firdaus, di daerahnya banjir bandang datang secara tiba-tiba hingga banyak warga tidak sempat menyelamatkan diri apalagi harta benda yang ada. Beberapa rumah warganya bahkan tersapu oleh banjir dan hanyut digerus banjir bandang dengan segala barang yang ada dalam rumah, satu pun tidak tersisa.

”Saat ini, ada 60 KK yang mengungsi di kantor Wali Nagari, mereka ini sebagian rumahnya hancur disapu banjir. Ada 9 orang warga saya meninggal dunia menjadi korban banjir,” ucapnya Firdaus.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, sampai dengan Sabtu (18/5), 61 orang meninggal dunia imbas banjir lahar hujan atau ‘galodo’ yang melanda sejumlah wilayah Sumatera Barat.

BNPB merinci, sebanyak 29 orang meninggal dari Kabupaten Tanah Datar, 22 orang dari Kabupaten Agam, dua orang dari Kota Padang Panjang, dua orang dari Kota Padang, satu orang dari Padang Pariaman, dan lima lainnya belum teridentifikasi.(Rizal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *