Scroll untuk baca artikel
BeritaDepok

Pilkada Depok 2024, Koalisi SS Siap Tumbangkan Rezim Partai Penguasa

×

Pilkada Depok 2024, Koalisi SS Siap Tumbangkan Rezim Partai Penguasa

Sebarkan artikel ini

Views: 323

DEPOK, JAPOS.CO – Sejarah baru wajah Politik Kota Depok,menjelang Pilkada Depok 2024, Sejumlah partai politik yang menamakan diri Koalisi Sama Sama (SS) menggelar deklarasi di Margo Hotel, Jalan Margonda Raya, Kecamatan Beji, Kota Depok, Rabu (8/5).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Deklarasi Koalisi SS itu yang dipimpin Partai Gerindra, dan dukung Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dalam  Koalisi SS akan mengusung Supian Suri sebagai Calon Walikota dalam Pilkada Depok 2024. Hanya saja, deklarasi itu sengaja tidak menghadirkan Supian Suri karena terbentur persoalan etika, mengingat statusnya yang masih menjabat sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok.

Sebetulnya, sejumlah partai politik yang tergabung dalam Koalisi SS itu pernah bersatu dalam Pilkada Depok 2020. Namun, mereka diperkuat dengan hadirnya Partai Demokrat dan PPP yang keluar dari barisan rivalnya.

Partai politik dalam Koalisi SS bersikap tegas untuk Menganti rezim penguasa Depok saat ini,dan tidak meneruskan kepemiminan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang telah berkuasa selama ini, yang dinilai belum ada perubahan yang signifikan.

Ketua DPC Partai Demokrat Kota Depok, Edi Sitorus mengatakan, partainya sudah mantap bergabung dengan Koalisi SS, dan tidak akan bergabung dengan partai penguasa, lantaran merasa dikecewakan.

“Hari ini kita semua ketua partai kita bicara, makanya dengan satu kesepatakan siapa yang mau kita usung, yang punya kemampuan ke depan. Masa iya, kita kunjungan kerja ke semua wilayah, jalan satu arah banyak banget, Depok mana ada,” ungkap Edi Sitorus.

Edi Sitorus menyampaikan , apabila persoalandi Kota Depok tidak dicarikan solusi, maka akan menjadi masalah besar di kemudian hari. Karena itu, dia tidak ingin bergabung dengan partai penguasa.

“Ini kalo kita biarklan menjadi persoalan, maka kita harus kita sepakat harus ada pembaharuan, bayangin sampah 1.200 ton per hari kapasitas produksi sampah, kalau gak cepet-cepet ditangani dengan maksimal, ini persolalan menjadi besar, artinya bukan kita benci tapi hari ini kita ingin ada perubahan,” kata  Edi Sitorus.

Edi Sitorus, merasa dibohongi Walikota Depok, Mohammad Idris dalam Pilkada Depok 2020. Di mana, Mohammad Idris tidak mengakui dirinya menjadi bagian dari partai penguasa.

“Saya ada didalamnya, Pak Idris itu ngakunya sama saya bukan PKS, catet itu. Dia ngaku bukan PKS, hari ini dia ngaku PKS saya kaget, saya bawa ke pusat ketemu dengan orang DPP, dia juga mengatakan saya bukan PKS, catat biak baik,” tegas Edi Sitorus.

Ketua DPC PPP Kota Depok, Mazhab menuturkan, partainya ingin ada perubahan di Kota Depok, sehingga dia tidak ingin melanjutkan koalisi bersama partai penguasa.

“Yang namanya proses, yang namanya sifat, itu berubah, tentu dengan mempertimbangkan maslahatnya, ketika PPP dan Demokrat sekarang tidak ada lagi di sebelah sana, maka barangkali kurang membawa maslahat,” jelas Mazhab.

Menurut Mazhab, Koalisi SS merupakan wadah yang tepat bagi partai politik untuk membawa perubahan bagi Kota Depok. Sebab, setiap partai yang tergabung akan diberikan kesempatan itu menyalurkan ide dan gagasannya.

“Jadi partai koalisi inilah, karena memang dilakukan dengan sama sama, nanti juga membangunya dengan nsama sama, tentu ini akan membawa lebih jauh maslahat ketimbang yang sebelumnya, itu sikap PPP,” ungkap Mazhab.

Ketua DPD PAN Kota Depok, Igun Sumarno menerangkan, terbentuknya Koalisi SS membutuhkan waktu yang panjang. Sehingga, dia meyakini deklarasi itu merupakan sebuah tanda perubahan untuk Kota Depok.

“Terbentuknya Koaliasi Sama Sama ini, bukan bim salabim. Hari ini kita ngorbrol terus hari ini kita laksanakan. Saya kira terbentuknya Koalisi Sama Sama kita tempuh dengan waktu yang begitu lama. Tidak mungkin kita melakukan ini tanpa ada penggantinya,” tutur Igun Sumarno. ( Joko Warihnyo )

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *