Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Kaper BKKBN Jabar Wanti-wanti Soal Pencatatan dan Pelaporan kepada Ratusan Penyuluh KB

×

Kaper BKKBN Jabar Wanti-wanti Soal Pencatatan dan Pelaporan kepada Ratusan Penyuluh KB

Sebarkan artikel ini

Views: 1.3K

CIREBON, JAPOS.CO – Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa bersilaturahmi dengan 105 Penyuluh Keluarga Berencana dan jajaran DPPKBP3A Kabupaten Cirebon, Rabu (3/4).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Fazar berpesan kepada 105 Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) se-Kabupaten Cirebon akan tugas pokok dan fungsi PKB di lapangan, khususnya terkait pencatatan dan pelaporan. “Pencatatan dan pelaporan kita itu masih belum maksimal. Misalnya saja Elsimil, laporan pendampingannya masih belum mencapai 40%. Baru 37%. Padahal semua datanya ada di lapangan apakah itu di KUA atau di kewilayahan untuk didata melalui TPK. Kalau yang menikah itu 100, maka yang dilaporkan jangan 33, tapi 100. Ketika data yang masuk hanya 33, artinya sebagian lagi tidak dilaporkan,” pesan Fazar.

Fazar mewanti-wanti agar para Penyuluh KB turun langsung memastikan para Tim Pendamping Keluarga melakukan tupoksinya, serta melaporkan secara optimal hasil pendampingannya. “Itu baru mengenai Elsimil, laporan yang lainnya juga masih rendah. PPKS misalnya, baru 16%. Padahal letaknya di kecamatan. Kemudian laporan faskes, masih belum 100%,” pesannya.

Fazar mengingatkan kembali para penyuluh untuk senantiasa menjalin kolaborasi yang baik dengan para mitra yang ada di lini lapangan. Agar ketika membutuhkan data terkait pencatatan dan pelaporan, bisa optimal.

Setelah mengupas tuntas terkait pencatatan dan pelaporan, Fazar juga mengulas terkait peran utama BKKBN dalam pencegahan stunting. Mulai dari memberikan pelayanannya KB Pascapersalinan, yang saat ini baru mencapai 38%. Selain itu mencegah kehamilan tidak diinginkan melalui pelayanan KB, Pasangan Usia Subur (PUS) memperoleh pemeriksaan kesehatan, termasuk Elsimil, keluarga berisiko stunting yang memperoleh pendampingan, remaja putri memperoleh pemeriksaan anemia, sampai dengan PUS yang menerima pendampingan kespro dan edukasi gizi, sejak 3 bulan sebelum menikah.

Selain memberikan pembinaan kepada para Penyuluh KB, pada kesempatan tersebut juga Fazar yang didampingi Ketua Tim Kerja Ketahanan Keluarga dan Ketua Tim Kerja Hubalila, Advokasi KIE dan Kehumasan, menjajaki kemungkinan Kabupaten Cirebon untuk menjadi calon tuan rumah Harganas Tingkat Provinsi Jawa Barat Tahun 2024.

Bersama Kepala Dinas PPKBP3A Kabupaten Cirebon, Eni Suhaeni beserta jajaran, Kaper BKKBN Jabar juga meninjau lokasi yang representatif untuk gelaran Harganas, yaitu di Stadion Ranggajati yang berada di komplek perkantoran Pemerintah Kabupaten Cirebon. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 95 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…