Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

BKKBN Libatkan Kampus Demi Tekan Angka Stunting

×

BKKBN Libatkan Kampus Demi Tekan Angka Stunting

Sebarkan artikel ini

Views: 842

BANDUNG, JAPOS.CO –  Bertempat di Kampus II Cihanjuang Kabupaten Bandung Barat, Rabu (27/3), Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Drs. Sukaryo Teguh Santoso, MPD, didampingi Kepala BKKBN Provinsi Jawa Barat, Fazar Supriadi Santosa, SH bersama jajaran melakukan audiensi ke Institut Kesehatan Rajawali.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Audiensi diterima langsung oleh Rektor Institut Kesehatan Rajawali Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes bersama dengan beberapa Dekan Fakultas. Diawal pertemuan ketika bertemu dengan pimpinan Institut Kesehatan Rajawali, Deputi Bidang ADPIN BKKBN, Teguh Santoso langsung memberikan apresiasi atas keberhasilan Institut Kesehatan Rajawali sehingga dapat menjadi sebesar ini.

Teguh Santoso menjelaskan BKKBN sebagai instansi pemerintah yang tunjuk oleh Presiden menjadi koordinator penanganan stunting di Indonesia, tentunya akan terus melaksanakan program-program strategis untuk mencapai target prevelansi stunting sebesar 14% pada Tahun 2024 ini, salah satunya mengajak kampus-kampus untuk bekerjasama dalam kolaborasi menurunkan stunting ini. “BKKBN sebagai koordinator penanganan stunting di Indonesia, terus berupaya membangun kolaborasi dengan berbagai stakeholder dalam penanganan penurunan stunting ini, salahsatunya mengajak kampus-kampus dengan berbagai keilmuan yang dimilikinya bekerjasama dalam kolaborasi menurunkan stunting ini,” jelasnya.

Apa yang disampaikan Deputi Bidang ADPIN BKKBN diapresiasi Rektor Institut Kesehatan Rajawali. Tonika Tohri sangat berterima kasih mendapat kunjungan kerja ini.

“Saya mengucapkan terima kasih banyak atas kunjungan kerja yang dilakukan, semoga dengan audiensi ini dapat dilanjutkan dengan kerjasama yang dapat menguntungkan kedua belah pihak, terutama dalam hal membantu pemerintah menurunkan angka stunting di Provinsi Jawa Barat khususnya,” katanya.

Tonika menyampaikan bahwa mahasiswa di Institut Kesehatan Rajawali ini merupakan calon-calon tenaga kesehatan yang dapat dimanfaaatkan di masa depan untuk membantu Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *