Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Deni Asal Pangandaran Menjadi Korban Jatuhnya Pesawat Smart Air

×

Deni Asal Pangandaran Menjadi Korban Jatuhnya Pesawat Smart Air

Sebarkan artikel ini

Views: 1.3K

PANGANDARAN, JAPOS.CO –  Deni Sobali, warga Pangandaran menjadi korban tewas jatuhnya pesawat Smart Air. Dia merupakan salah satu crew pesawat tersebut. Pesawat Smart Air sebelumnya dikabarkan hilang kontak dan jatuh di Nunukan, Kalimantan Utara. Pesawat yang dikabarkan membawa muatan sembako dengan rute penerbangan Tarakan-Binuang, Kabupaten Nunukan.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Namun saat melakukan penerbangan, pesawat itu hilang kontak dan jatuh di Nunukan. Petugas melakukan pencarian hingga akhirnya puing-puing pesawat ditemukan pada Minggu (11/3) sore. Informasi yang berhasil dihimpun tim japos.co, salah satu crew pesawat merupakan Deni (35) asal Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Deni dikabarkan tewas.

Kepala Desa Wonoharjo, Dede Suprapto membenarkan jika informasi salah satu warganya bernama Deni asal Kabupaten Pangandaran terlibat kecelakaan pesawat di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara pada Jumat (8/3) kemarin. “Dulu memang Deni Sobali itu warga Wonoharjo, kemudian tahun 2021 pindah alamat ke Dusun Nusagede, Desa Cijulang, Kecamatan Cijulang,” kata Dede, Senin (11/3).

Ia mengatakan, informasi yang diterima jenazah Deni akan sampai di Cijulang melalui Bandara Udara Nusawiru Cijulang pada pukul 12.00 WIB siang. “Siang ini diperkirakan jenazah Deni sampai di sini,” kata Dede.

Kepala Bandara Nusawiru Cijulang, Hendra mengatakan, jika Deni saat ini bukan lagi crew di maskapai Susi Air, tapi Smart Aviation. “Kalau kabar duka itu sudah kami terima dari sejak Minggu (10/3) kemarin. Kami tentu turut berduka cita. Jenazah Deni akan segera dibawa ke kediamannya yang tidak jauh dari Bandara Nusawiru Cijulang. Perkiraan sampai disini sekitar pukul 12.00 WIB siang,” katanya.

Sosok Deni di Mata Mantan Pekerja Susi Air, Fikri menandaskan bahwa Deni dulunya merupakan crew bagian engineer itu sosok yang dinilai baik. “Dia sudah keluar dari maskapai Susi Air setahun lalu. Namun, Saya tidak tahu betul kapan masuk sebagai pegawai Susi Air. Saya kenalnya sewaktu PKL, lumayan dekat, seringkali banyak memberikan ilmu,” tandasnya. (Mamay)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *