Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

ASI Suplemen Terbaik Untuk Balita

×

ASI Suplemen Terbaik Untuk Balita

Sebarkan artikel ini

Views: 1.2K

CIREBON, JAPOS.CO – BKKBN Jawa Barat menggelar kampanye percepatan penurunan stunting tingkat Kabupaten Cirebon di gedung BPU Bagas Raya Cirebon, Rabu (31/1). Kampanye dihadiri ratusan masyarakat dari berbagai daerah di Kabupaten Cirebon.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Narasumber dalam kampanye ini, Kepala BKKBN Jawa Barat, Fazar Supriadi Sentosa, Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso dan Anggota DPR-RI Jabar 8 (Kota, Kabupaten Cirebon, Indramayu), Hj. Netty Prasetiyani.

Fajar Supriadi menyampaikan tentang cara mencegah stunting kepada masyarakat yang hadir. Menurutnya ada lima cara mencegah stunting yakni, asupan makanan bergizi, pola asuh anak, layanan kesehatan akses air bersih dan pernikahan muda. “Kunci mencegah stunting adalah menerapkan hal tersebut. Jika dijalankan dengan baik oleh masyarakat maka saya bisa pastikan anak tidak akan terkena stunting,” ujarnya.

Menurutnya, tinggi badan rata-rata masyarakat Indonesia masih di bawah standar. Termasuk tingkat kecerdasan yang masih unggul dengan negara lain. Persoalan ini harus bisa diselesaikan bersama antara pemerintah dengan masyarakat, salah satunya dengan mencegah stunting pada anak. “Target Indonesia emas di tahun 2045 harus tercapai dan zero stunting di Jawa Barat harus terwujud. Oleh sebab itu butuh kerja sama seluruh pihak termasuk masyarakat itu sendiri,” kata Fajar.

Sementara itu,  Debuti Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi BKKBN, Sukaryo Teguh Santoso menuturkan, pencegahan stunting dengan cara memberikan asi pada balita usia 0-6 bulan, memberikan makanan pendamping pada anak, pernikahan dini dan ikut program Keluarga Berencana (KB). “Asi adalah suplemen terbaik untuk balita kemudian hamil di usia dini dan di usia lanjut juga rawan dan ikut program KB agar kehamilan bisa diatur,” tuturnya.

Dia pun meminta kepada masyarakat yang ikut kampanye stunting untuk menyampaikan kepada kerabat, tetangga atau saudara tentang pencegahan stunting. Agar, ke depan target zero stunting di Jawa barat bisa tercapai.

Di tempat yang sama, anggota DPR-RI, Hj. Netty Prasetiyani menjelaskan hal yang sama. Dia bilang, kasus stunting di Indonesia masih di angka 20 persen dan rata-rata dari keluarga ekonomi rendah. Persoalan ini menjadi tugas bersama unsur pemerintah dan masyarakat. “Saya selalu menggaungkan kepada masyarakat ayo cegah stunting. Karena sebenarnya lebih mudah mencegah dari pada mengobati,” jelasnya.

Pencegahan stunting yang tak kalah penting mencegah penyakit anemia kepada remaja. Penyakit ini menjadi salah satu faktor penyebab stunting pada anak. “Kalau ada remaja yang terkena anemia segera obati. Jangan dibiarkan karena berpengaruh terhadap kehamilan nanti,” tuturnya.

Hj. Netty berharap dari kampanye mencegah stunting bisa dipahami dengan baik oleh masyarakat dan ikut menerapkan pola hidup sehat di rumah dan menjaga asupan gizi pada keluarga. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *