Scroll untuk baca artikel
BengkuluBerita

Pohon Lindung di Benteng Anna Diserang Ulat Bulu, Warga Kuatir Jadi Petaka

×

Pohon Lindung di Benteng Anna Diserang Ulat Bulu, Warga Kuatir Jadi Petaka

Sebarkan artikel ini

Views: 1.9K

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Pohon lindung yang berjejer di pinggiran pagar Situs peninggalan bersejarah bangsa Belanda yakni Benteng Anna Victoria di Kelurahan Koto Jaya, Kecamatan Kota Mukomuko ditanam beberapa tahun silam kembali diserang sejenis ulat bulu. Hampir di setiap batang pohon tersebut dipenuhi ulat bulu sehingga menimbulkan kekuatiran warga yang ada di sekitar Benteng Anna itu.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut warga setempat, bersarang nya ulat bulu pada pohon lindung tersebut bukan yang pertama kalinya pemandangan menyeramkan itu terjadi bahkan sering terjadi.

“Kita kuatir akan menimbulkan petaka bagi warga yang tinggal di sekitar Benteng ini pasalnya, bersarang nya ulat bulu di pohon ini jika ditiup angin ulat-ulat pada berterbangan,” ungkap salah Seorang warga Susilawati kemarin sembari menunjuk ke arah pohon.

“Mirisnya lagi ulat-ulat yang terbang ditiup angin memasuki rumah,” kata warga yang akrab disapa Sus itu.

“Kami yang tinggal di dekat Benteng Anna ini kuatir akan menjadi penyakit bagi kami warga, oleh sebab itu kami berharap instansi yang berwenang dengan Lingkungan Benteng Anna ini untuk melakukan penanganan secara intensif terhadap persoalan ini,” lanjutnya

Sus menambahkan jika pohon ini tidak memungkinkan ada baiknya pohon ini dimusnahkan ganti dengan pohon yang sekira nya aman untuk warga.

Dikonfirmasi, Senin (29/1) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Evi Mardiani S.Pd melalui Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu Sri Hawani Analisa SE yang merupakan bidang pengelolaan Benteng Anna Selaku pengelola kebudayaan di Mukomuko termasuk Benteng Anna.

“Kami akan secepatnya turun kelokasi, jika itu kita bisa atasi dengan melakukan penyemprotan akan kita semprot untuk membunuh ulat yang bersarang di pohon itu, jika perlu kita lakukan pemangkasan bagian dahan yang sekiranya menimbulkan bahaya,” kata Kabid Budaya di tempat kerjanya.

Sri menambahkan untuk menuruti keinginan warga supaya pohon nya di rebang lalu diganti, setidak nya kami harus melakukan koordinasi dulu dengan pihak-pihak tertentu, jika memang perlu apa salah kita lakukan.

“Kami berterima kasih sama warga yang telah memberitahukan soal ini, saran nya akan kami pertimbangkan,”imbuh Sri.(Jpr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *