Scroll untuk baca artikel
BeritaJawa Barat

Penyaluran dan Alokasi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Ciamis Turun Drastis

×

Penyaluran dan Alokasi Pupuk Bersubsidi di Kabupaten Ciamis Turun Drastis

Sebarkan artikel ini

Views: 1.1K

CIAMIS, JAPOS.CO –  Skema penyaluran dan alokasi pupuk bersubsidi khususnya di Kabupaten Ciamis mengalami penurunan cukup signifikan dibanding tahun sebelumnya. Capaian alokasi pupuk jenis Urea hanya mencapai 25 persen. Sementara alokasi pupuk NPK hanya mencapai 29 persen dari total pengajuan pada tahun 2024.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis, Slamet Budi Wibowo, SP.M.Si melalui Kepala Bidang (Kabid) PSP Dinas Pertanian Ciamis, Dudung Abdul Syukur, SE., kepada japos.co, Selasa (23/1).

Menurut Dudung, pada tahun 2023 lalu Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) untuk sebanyak 27 Kecamatan di Kabupaten Ciamis pupuk jenis Urea total mencapai 25,801.33 ton. Sedangkan untuk pupuk jenis NPK mencapai total 29,169.61 ton. Namun, pada tahun 2024 dengan jumlah Nomor Induk Kependudukan (NIK) sebanyak 134.783 dan Rencana Tanam seluas 90.763 hektar.

Alokasi e-RDKK Urea turun menjadi 20.388,653 ton dan NPK sebesar 24.859, 291 ton. “Dari total e-RDKK tahun 2024, e-Alokasi pupuk di tahun 2024 yang disetujui pemerintah untuk jenis pupuk Urea hanya 10.775,040 ton. Sedangkan untuk jenis pupuk NPK sebanyak 7.279, 942 ton per tahun,” ungkap Dudung.

Data tersebut mengungkapkan penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Dari data yang disajikan untuk alokasi pupuk subsidi di Kabupaten Ciamis mengalami penurunan yang cukup drastis di tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ujarnya.

Dudung menjelaskan, bahwa alasan di balik penurunan alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Ciamis untuk tahun 2024 adalah karena serapan pupuk tahun sebelumnya yang kurang optimal dan banyak petani yang belum memanfaatkan kartu tani. “Alasan pusat memberikan alokasi untuk tahun ini pertama kali adalah serapan pupuk tahun 2023 di Ciamis kurang optimal akibat kemarau dan dampak El Nino,” jelasnya.

Selain itu yang kedua, kata Dudung, masih banyak petani yang belum memanfaatkan kartu tani pada saat itu, karena pada tahun 2024 tidak menggunakan kartu tani, melainkan langsung menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Ciamis telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi penurunan alokasi pupuk bersubsidi. “Salah satu langkah yang diambil adalah melaksanakan kegiatan melalui sekolah lapang yang dilakukan oleh para penyuluh pertanian di lapangan. Dalam hal ini, Dinas Pertanian Kabupaten Ciamis memberikan himbauan kepada para petani terutama terkait penggunaan pupuk bersubsidi. Saya menghimbau gunakanlah pupuk bersubsidi secara bijaksana dan jangan terlalu jor-joran dalam menggunakan pupuk,” tutur Dudung.

Dudung menekankan agar para petani menggunakan pupuk bersubsidi secara bijaksana dan tidak berlebihan serta mendorong penggunaan pupuk organik untuk meningkatkan unsur hara tanah dan menjaga kesehatan tanah. “Gunakanlah pupuk organik dalam rangka meningkatkan unsur hara tanah dan menyehatkan kembali tanah,” kata Dudung.

Penurunan alokasi pupuk bersubsidi di Kabupaten Ciamis perlu menjadi perhatian serius dan langkah-langkah yang tepat harus diambil untuk memastikan ketersediaan pupuk yang cukup bagi petani. “Melalui pendekatan bijak dalam penggunaan pupuk dan peningkatan kesadaran petani, diharapkan dapat menciptakan pertanian yang berkelanjutan dan produktif di masa yang akan datang,” pungkasnya. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *