Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Selatan

Pemkab Muba Turut Serta Dalam Rakornas Inflasi Daerah

×

Pemkab Muba Turut Serta Dalam Rakornas Inflasi Daerah

Sebarkan artikel ini

Views: 78

MUBA, JAPOS.CO – Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin (Pemkab Muba) turut serta dalam Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi Daerah secara virtual pada Senin (13/11/2023) di Ruang Rapat Randik.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Acara tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan dihadiri oleh berbagai instansi terkait, termasuk Badan Pangan Nasional, Polri, TNI, dan Kejaksaan Agung RI.

Dalam paparan narasumber, diungkapkan bahwa inflasi nasional pada minggu ke-2 November 2023 dipengaruhi oleh tiga komoditas utama, yakni Beras, Cabe Merah, dan Cabe Rawit. Meskipun Gula Pasir menunjukkan tren kenaikan, namun belum signifikan.

Pemkab Muba, yang diwakili oleh Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Azizah, SSos, MT, serta didampingi oleh beberapa instansi terkait, turut berpartisipasi dalam acara tersebut.

Menteri Dalam Negeri mengingatkan seluruh daerah untuk terus mengambil langkah konkret dalam pengendalian inflasi dan mengidentifikasi pemicu utamanya.

Menurut Mendagri, penting untuk melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap komoditas yang memengaruhi inflasi, baik dari segi ketersediaan stok barang maupun distribusinya.

Di Kabupaten Muba, data BPS menunjukkan bahwa Indeks Perkembangan Harga (IPH) masih stabil, dengan pengaruh signifikan dari cabe merah, cabe rawit, dan beras.

Harga harian komoditas tersebut di Kabupaten Muba tetap dalam kisaran tertentu, seperti cabe merah sekitar Rp. 70.000 – Rp. 80.000, cabe rawit Rp. 60.000 – Rp. 70.000 per kg, dan beras, meskipun tidak mengalami kenaikan signifikan, masih dianggap tinggi dengan kisaran rata-rata Rp. 15.500 – Rp. 18.000 per kg.

Pemkab Muba telah mengambil langkah-langkah konkret dalam pengendalian inflasi, termasuk meningkatkan intensitas Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah, pemantauan harga harian, dan pengawasan stok barang di agen/distributor.

Rencananya, akan dilakukan kajian kerjasama dengan daerah penghasil, terutama untuk meningkatkan rantai pasok dan suplai barang, khususnya pada komoditi pertanian seperti cabe rawit, cabe merah, bawang merah, dan bawang putih. (Ram) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *