Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Upacara Adat Nyangku Momen Sakral Pelestarian Budaya Leluhur

×

Upacara Adat Nyangku Momen Sakral Pelestarian Budaya Leluhur

Sebarkan artikel ini

Views: 112

CIAMIS, JAPOS.CO – Setiap bulan Rabiul Awal merupakan bulan yang sakral bagi masyarakat Panjalu Kecamatan Panjalu Kabupaten Ciamis, yaitu Upacara adat memandikan benda-benda pusaka dengan Air Karomah atau Titta Kahuripan dari berbagai tempat yang disebut “Nyangku”

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Kata Panjalu mempunyai arti yang sangat penting dalam bahasa Sunda yaitu “Papagaon Agama Nagara Jalankeun Amalan Lahir bhatin Ulah salah“, melaksanakan perintah agama dan negara dan menjalankan amalan secara lahir batin jangan sampai salah, juga mempunyai pepatah “Mangan karena halal, Pake karena suci, Ucap lampah sabenere.”

Dalam menyambut Upacara Adat Nyangku sebelumnya dilaksanakan beberapa kegiatan diantaranya Samida, Penyerahan Air Tirta Kahuripan dan Beubeutian, Gubyag di Situ Lengkong dan Hadroh serta kegiatan Pagelaran seni budaya Debus Sanghiang Panji Barani.

Puncak acara Nyangku dibuka langsung oleh Ketua Yayasan Borosngora, Prof. DR. H. Djohan Rochanda Wiradinata, M.P., dilaksanakan di lapangan Borosngora dengan dihadiri oleh Bupati dan Wakil Bupati Ciamis, Sekertaris Daerah Ciamis, para pimpinan OPD, Anggota DPR RI, Ketua dan anggota DPRD Kabupaten Ciamis, OJK, unsur Forkopinda, Forkopincam, para Kepala Desa serta tamu undangan dari beberapa kesultanan, diantaranya Sultan Cirebon dan Kesultanan Sumedang Larang.

Dalam sambutannya Bupati Ciamis, H Herdiat Sunarya menyampaikan bahwasannya dirinya merasa berbahagia bisa bertemu bertatap muka dengan warga Panjalu. “Alhamdulillah Kabupaten Ciamis mempunyai ribuan situs yang diwarisi para leluhur kita yang sangat luar biasa, salah satunya adalah acara Nyangku (Nyaangan Laku) yang diwarisi oleh Pangeran Borosngora dan para leluhur, yang harus kita pelihara dan menjadi potensi luar biasa terutama untuk warga Panjalu, “ ujar H. Herdiat.

Bahkan kata Bupati Ciamis, orang orang daerah Panjalu yang tadinya merantau di kota mereka akan mudik sama halnya seperti Idul Fitri. Banyak orang-orang luar daerah yang berziarah ke Panjalu. “Setelah kehadiran Gusdur dimana beliau masih menjabat sebagai Presiden RI semakin banyak orang luar daerah yang berziarah ke Panjalu,” katanya.

Bupati Ciamis berpesan kepada masyarakat menjelang Pemilu di tahun 2024 jangan sampai berpecah belah karena berbeda pilihan, nikmati pesta demokrasi tersebut serta jaga persatuan dan kesatuan demi terciptanya Pemilu yang aman lancar, tertib dan kondusif. “Saya mengucapkan selamat kepada Yayasan Borosngora semoga lebih maju dan berkembang terutama dalam memelihara dan melestarikan Budaya dan tradisi leluhur, “ kata H. Herdiat.

Sementara itu, Ketua DPRD Ciamis, H Nanang Permana MH yang turut hadir dalam kegiatan upacara tradisi nyangku di Taman Borosngora, Alun-alun Panjalu, mengatakan bahwa kegiatan yang rutin digelar setahun sekali di bulan Rabiul Awal ini sangat positif. “Nyangku ini merupakan upacara adat yang sudah mentradisi dan banyak nilai-nilai kebaikan yang terkandung di dalamnya. Ada prinsip-prinsip yang selalu digaungkan dalam kegiatan Nyangku di Panjalu. Prinsip tersebut yakni “mangan karena halal, pake karena suci, ucap lampah sabenere”. Prinsip ini adalah ajaran, yang konon kabarnya adalah pepatah dari Raja Borosngora,” kata H. Nanang.

Pihaknya berharap, acara nyangku di Panjalu kedepan lebih mempertegas nilai-nilai budaya yang sudah ada sejak zaman dulu. Yakni budaya menyebarkan kebaikan dan budaya menegakkan kebenaran, sesuai prinsip-prinsip orang Panjalu. “Sehingga yang didapat dari kegiatan Nyangku ini adalah nilai kebaikan yang bisa dilaksanakan sehari-hari oleh masyarakat pada umumnya,” pungkasnya. (Mamay)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *