Views: 197
KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Angin segar atas kepastian pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan telah menemukan titik terang usai dilakukan Ground Breaking Pembangunan Pasar Banjarsari Kota Pekalongan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, didampingi Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid beserta istri, Hj Inggit Soraya, Direktur Prasarana Strategis, Essy Asiah, Sekda Jawa Tengah, Sumarsono, Wakil Walikota Pekalongan, H Salahudin beserta istri, Hj Istiqomah, Sekda Kota Pekalongan, Nur Priyantomo, Plt Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Supriono, Kepala OPD terkait, sejumlah Forkopimda, dan ratusan pedagang eks Pasar Banjarsari. Sebelum dilakukan Ground Breaking, Walikota Aaf, beserta rombongan pejabat, dan ratusan pedagang eks Pasar Banjarsari melaksanakan sholat dhuha, sujud syukur dan kirab berjalan dari Masjid Al-Ikhlas Jetayu menuju area lokasi Pembangunan Pasar Banjarsari tersebut, Rabu (11/10/2023).
Mas Aaf, sapaan akrab Walikota Pekalongan tersebut mengaku bersyukur, setelah melalui proses yang panjang dan sejumlah kendala di lapangan, akhirnya bisa dilakukan Groundbreaking pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan yang bisa dihadiri langsung oleh Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan.
“Sebelum mengajukan proses pembangunan kembali pasar ini ke Kementerian Perdagangan maupun Kementerian PUPR RI, tanah di lokasi lahan eks Pasar Banjarsari ini harus clean and clear terlebih dahulu. Sehingga, kami terus upayakan komunikasi dengan PT Disc agar bisa terselesaikan dan Alhamdulillah setelah melalui proses panjang, upaya ini berhasil dan PT Disc sudah mau menyerahkan sertifikat tanah sebagai dasar kami untuk maju ke Kementerian PUPR maupun Kementerian Perdagangan,” terangnya.
Mas Aaf menilai, meski sempat tertunda beberapa kali, namun proses demi proses tahapan pengajuan berjalan lancar dengan melibatkan semua pihak mulai dari dukungan ulama dan umaro, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, melobby ke DPRD Kota, DPR RI, Kementerian Perdagangan, dan Kementerian PUPR untuk bersama-sama komitmen atas pembangunan kembali Pasar Banjarsari Kota Pekalongan.
“Meningkatkan kemampuan para pedagang itu yang terpenting. Pasar itu ada dua, sekarang pasar offline (yang ground breaking), tapi ada juga yang online. Sebab, digital tidak bisa dihindari,” katanya.
Mewakili Menteri PUPR RI, Essy Asiah selaku Direktur Prasarana Strategis, memaparkan, sesuai kontrak, pekerjaan pembangunan fisik Pasar Banjarsari sampai September 2024. Namun, pihaknya menginginkan adanya percepatan pelaksanaan pembangunan Pasar Banjarsari tersebut.
“Kami berharap, di semester pertama Tahun 2024, pihak pelaksana yang ditunjuk bisa rampung menyelesaikan agar pasar tradisional Banjarsari ini bisa kembali berdiri dan dimanfaatkan para pedagang untuk mengais rejeki. Kami mohon adanya kolaborasi dan kerjasama agar pelaksanaan pembangunan ini bisa berjalan sinergis,” ungkap Essy.
Lanjut Essy menambahkan, dalam pembangunan Pasar Banjarsari ini, bisa menampung 3.170 pedagang terdiri dari 2.256 unit los, 803 kios, dan 111 toko dengan luas bangunan 34.161 meter persegi.
“Kami berharap, ketika pembangunan pasar ini selesai, para pedagang bisa langsung masuk dan menempati masing-masing kiosnya,”tandasnya.(sofi)