Views: 96
PANDEGLANG, JAPOS.CO – Terkait dengan kumuhnya dan Memprihatinkan kondisi sekolah di SDN Cilentung 1 menimbulkan pertanyaan bagi Otong Suharta selaku Timsus LSM GPS Banten, bagaimana tidak, dengan jumlah siswa dan pendapatan Dana BOS reguler yang cukup besar namun seolah tidak adanya pemeliharaan terhadap Sarana ataupun prasarana di sekolah tersebut.
“Menurut informasi jumlah siswanya itu diatas 200 siswa, kalau memang benar seperti itu pendapatan Dana BOS Regulernya cukup besar dalam 6 bulan, tapi kenapa kelihatannya kerusakan ringan seperti plafon atap yang bolong, jendela yang rusak tidak diperbaiki saja oleh pihak sekolah,” terangnya.
Lebih lanjut Suharta mengatakan, dalam Peraturan Menteri Pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi (Permendikbudristek) no 63 tahun 2022 tentang petunjuk teknis pengelolaan Dana Bantuan Operasional Satuan Pendidikan, ada alokasi untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah.
“Dalam Permendikbudristek no 63 pasal 39 ada alokasi untuk pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, lantas dikemanakan itu, masa hanya untuk pemagaran samping sekolah saja kenapa tidak memperbaiki Toliet siswa yang lebih penting menurut saya,” ujarnya.
Terakhir suharta menambahkan akan segera menindak lanjuti permasalahan ini ke pihak berwenang baik itu Dinas Pendidikan atapun Inspektorat Kabupaten Pandeglang.
“Akan kita tindak lanjut ke pihak yang berwenang baik itu ke Inspektorat ataupun Dinas pendidikan, agar segera ditindak lanjuti dengan serius permasalahan ini jangan dibiarkan,” tegasnya.
Sementara itu Hasan Bisri, selaku Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang, akan segera menurunkan tim ke lokasi. (Yan)
