Views: 418
SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Proyek rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Nagori Mekar Bahalat,Kecamatan Jawa Maraja Bah jambi diketahui dikerjakan Ardiansyah Piliang selaku wakil direktur dari pihak rekanan dengan besaran anggaaran Rp.179.200.000 ,bersumber dari APBN tahun 2023.
Dalam pentauan Japos.co pengerjaan itu tidak maksimal dalam pengerjaannya,padahal, proyek ini adalah salah satu faktor pendukung untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan sebagai penanggung jawabnya pekerjaan ini adalah Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun.
Tampak para pekerja tidak mematuhi aturan yang berlaku yakni sistem manajemen keselamatan kerja ( SMK3), seperti Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak di gunakan para pekerja di lapangan, hal tersebut tentunya sangat beresiko bagi mereka.
Menurut warga setempat, Senin (31/07/2023) pengerjaan tersebut asal dikerjakan, sepertinya Ardiansyah Piliang sebagai pihak rekanan tidak mengerti tata cara pengerjaan jaringan irigasi tersier atau sengaja memanipulasi anggaran demi untuk meraup untung besar.
Hal senada disampaikan P Sinaga (31/07/2023),bangunan tersebut tampak tidak sesuai.
” Lihat aja bangunan itu, dari campuran semen dan pasir tampak jelas tidak sesuai, belum di plester saja udah ada yang retak retak, apalagi bentuk bangunannya tidak ada yang rata volumenya,” terang warga tersebut.
“Pastinya, cara pengerjaan bangunan amburadul itu kan nuruti perintah Ardiansyah Piliang, sebagai pemborong proyek, gak mungkin mereka bekerja sesuka hati sendiri tanpa perintah pihak rekanan proyek pak,” lanjutnya.
Sementara Kadis Pertanian Simalungun, Sahban Saragih saat di mintai tanggapan memilih bungkam, diduga dinas terkait telah bekerjasama untuk pengerjaan proyek jaringan irigasi tersier yang amburadul tersebut.