Scroll untuk baca artikel
BengkuluBeritaHEADLINESUMATERA

Pembangunan Rumah Adat Mukomuko Akan Gunakan Kayu Jenis Jati

×

Pembangunan Rumah Adat Mukomuko Akan Gunakan Kayu Jenis Jati

Sebarkan artikel ini

Views: 234

MUKOMUKO, JAPOS.CO – Realisasikan pembangunan rumah adat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST MT mengatakan, Pemkab Mukomuko telah menganggar sebesar Rp1,3 Milyar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2023. Sebab pembangunan Rumah adat itu setidaknya membutuhkan sebanyak 50 kubik kayu.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

“Dari puluhan kubik tersebut, setidaknya 70 persen diantaranya kayu kelas satu jenis jati. Sedangkan 30 persen lainnya yaitu kayu kelas dua. Kayu kelas dua ini, untuk bagian-bagian bangunan rumah adat yang tertutup. Seperti rangka plafon maupun rangka atap,” kata Apriansyah.

“Untuk rangka plafon dan atap kita gunakan kayu kelas dua dengan kondisi kayu kering. Sedangkan untuk bangunan vital rumah adat, mulai dari tiang, slop, dan lainnya menggunakan kayu jati atau kayu kelas satu,” lanjutnya.

Terkait rencana pembangunan rumah adat sendiri, sambung Apriansyah, saat ini sedang proses review harga satuan. Sebab harga satuan khususnya bahan kayu jati agak spesifik. Untuk review harga satuan kayu, pihaknya pun mengaku akan mendatangi sejumlah lokasi untuk melihat dan mensurvei harga bahan kayu yang akan dipakai untuk bangunan rumah adat.

“Kalau kita tidak spesifik, takutnya nanti pihak penyedia memasang sembarangan. Karena ketika kayu itu nanti datang ke Mukomuko, tinggal memasang saja. Sedangkan merangkai kayunya tidak di Mukomuko, tetapi di daerah penyedia itu tinggal,” ungkapnya.

Dari dana sebesar itu untuk membangun rumah adat dengan ukuran 16,10 X 12,40 meter dengan desain rumah panggung. Adapun bentuk rumah adat Beni Alam ini menjadi dasarnya karena nanti akan ada modifikasi sekaligus penataan landscape. Sehingga bangunan rumah adat yang berada dekat dengan Masjid Agung dan juga bersebalahan dengan kantor bupati akan semakin megah dengan ditambahnya interior yang modern.

“Semoga saja pelaksanaan pembangunan rumah adat dapat berjalan lancar sesuai yang kita harapkan bersama,” harap Apriansyah. (JPR)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *