Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Jangan Monoton, 4F, Ajak Siswa Belajar Tanpa Bosan

×

Jangan Monoton, 4F, Ajak Siswa Belajar Tanpa Bosan

Sebarkan artikel ini

Views: 80

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Pada usia dini, anak mampu menyerap informasi dengan sangat cepat, oleh sebab itu diperlukan pendidikan anak sejak dini yang membuat mereka bisa berinteraksi dalam hubungan sosial mulai bermain dan belajar bersama dengan temannya. Melihat pentingnya hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim mendorong guru Pendidikan Anak Usia Dini untuk membentuk model pembelajaran yang menyenangkan, tanpa tekanan dan asik.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Pernyataan tersebut disampaikan Zainul pada kegiatan Halal Bihalal dan Workshop Pendidik PAUD Asik dan Menyenangkan yang digelar oleh HIMPAUDI Kota Pekalongan, Senin (8/5/2023) di gedung H.A Djunaid Convention Center, “Untuk menciptakan model pembelajaran yang asyik dan menyenangkan sebenarnya tidak membutuhkan modal besar, bisa menggunakan anggota tubuh yang kita miliki tentunya dikombinasikan dengan kreativitas dari masing-masing guru,” tuturnya.

Pada kesempatan tersebut, turut hadir narasumber nasional yakni Kang Deden Gurame, Zainul berharap ilmu serta pengetahuan yang disalurkan olehnya bisa diserap dan diimplementasikan ratusan guru PAUD yang mengikuti workshop tersebut sehingga generasi masa depan dapat tumbuh dan berkembang dengan menyenangkan.

Lebih lanjut, dalam mengisi materi Kang Deden menyebutkan kiat-kiat bagaimana guru di tiap daerah khususnya di kota Pekalongan agar bisa meningkatkan mutu kualitas dengan metode yang anak cintai, misalnya guru yang mampu menciptakan suasana 4F yaitu Fun, Friendly, Focus and Fresh , ” Fun menyenangkan, dimulai dari gurunya baru muridnya mereka akan mengikuti karena  children see, children do, friendly jadiin anak itu bersahabat jadikan teman sehingga mereka tidak merasa digurui, dia akan nyaman sehingga 6 aspek perkembangan motorik, sosial emosionalnya dibangun dari friendly tadi, kemudian tetap fokus terhadap tujuan pembelajaran tidak melenceng, fresh segar, ilmu segar, wajah dan pakaian gurunya maka kelas itu akan happy,” ujarnya.

Setelah menciptakan suasana tadi, baru dilanjutkan dengan metode belajar berikutnya seperti story telling, magic education, aneka tepuk, aneka gerak dan lagu, semua hal tersebut harus disatukan dalam satu metode ketika guru mengajar, “Mendidik anak jangan pintar dulu tapi bahagiakan dulu dan bahagia dimulai dari seorang.Ungkapnya.(sofi)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *