Views: 116
CIAMIS, JAPOS.CO – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Ciamis, menyebut, jika besaran uang untuk zakat fitrah tahun 2023 ini sebesar Rp 30.000 per jiwa.
Ketua Baznas Ciamis, Drs. H Lili Miftah, M.BA mengatakan, nilai tersebut sudah sesuai kesepakatan antara Baznas, Kemenag, MUI dan juga Pemda Ciamis, melalui Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan. “Dengan kondisi saat ini, kita tetapkan harga per kilogram beras Rp 12.000. Sehingga 2,5 kilogram beras itu Rp 30.000,” kata H Lili Miftah, kepada Japos.co Senin (3/4).
Menurutnya, potensi zakat fitrah di Kabupaten Ciamis mencapai Rp 28 miliar dengan jumlah penduduk Ciamis 1 juta jiwa lebih. Namun memang pada tahun 2022 kemarin, hanya tercapai Rp 22 miliar. “22 miliar itu bentuk laporan yang masuk ke Baznas melalui masing-masing UPZ Desa dan Kecamatan. Sebenarnya potensi 28 miliar bisa tercapai, asal semua pengumpul zakat fitrah memberikan laporannya,” ujarnya.
Namun, yang jadi persoalan banyak dari pengumpul zakat, misal di tingkat RT atau DKM, tidak memberikan laporan zakat fitrah. Padahal pihak Baznas sudah memberikan format isian, baik itu secara tertulis atau melalui aplikasi. “Kemudian persoalan lainnya, masih banyak masyarakat yang tidak menyerahkan zakat fitrah ke pengumpul atau UPZ. Mereka langsung memberikan zakat fitrahnya ke misal ajengan atau indung beurang,” ungkap H Lili.
Pihaknya berharap, tahun 2023 ini potensi zakat fitrah ini bisa tercapai. “Maka dari itu, saya menghimbau masyarakat untuk menyerahkan zakat fitrahnya ke pengumpul atau UPZ, agar masuk ke dalam laporan. Kemudian UPZ juga mesti melaporkan dengan administrasi yang baik, apalagi kemarin sudah mendapat pelatihan tentang sistem pelaporan zakat, infak dan sodaqoh yang sesuai akuntansi,” jelasnya.
Sekretaris Baznas Ciamis, Kikin Muttaqin S.Pd M.Pd menambahkan, pada ramadan tahun 2022 kemarin, zakat fitrah yang masuk ke UPZ sebanyak 919.195 jiwa. Sementara yang ke luar UPZ 122.982 jiwa. “Mudah-mudahan tahun ini semua warga Ciamis zakat fitrahnya diserahkan ke UPZ, agar terekap. Untuk zakat fitrah sendiri, semua dikelola di tingkat pengumpul, UPZ Desa dan Kecamatan. Baznas Ciamis hanya menerima laporan saja,” ujarnya.
Sementara terkait infaq, ungkap Kikin senilai Rp 2.500 per orang. Dengan ketentuan 20 persen (Rp 500) untuk pengumpul DKM, 20 persen (Rp 500) untuk UPZ Desa, 20 persen (Rp 500) ke UPZ Kecamatan dan 40 persen (Rp 1.000) ke Baznas Kabupaten. “Infak yang diterima UPZ Desa dan kecamatan untuk penguatan program Ciamis agamis. Sementara yang masuk ke Baznas akan dikembalikan lagi ke masyarakat, dalam program Ciamis peduli, yakni bantuan rutilahu,” ungkapnya.
Tahun 2022 lalu, dari infak terkumpul Rp 850 juta di Baznas Ciamis. “850 juta itu kita kembalikan, untuk membangun rumah tidak layak huni sebanyak 85 unit. Selain rutilahu, bulan ramadan ini pihak Baznas menyalurkan 10.000 paket sembako ke seluruh desa. Masing-masing Desa kebagian 35 paket. Diberikan kepada masyarakat yang termasuk asnaf fakir miskin. “Tahun 2023 ini merupakan tahun kelima program pembagian paket sembako Baznas Ciamis,” kata Kikin.
10.000 paket sembako Ramadhan, kata Kikin, bagi warga miskin dan guru diniyah yang tersebar melalui Upz Desa di 27 Kecamatan yang ada di Kabupaten Ciamis. “Dalam Pembagian paket sembako isinya terdapat 5kg beras, makanan kaleng dan 1 liter minyak goreng itu merupakan program prioritas, sejak dimulai Baznas beroperasi di Kabupaten Ciamis, “ katanya.
Di tempat terpisah, Ade Aliyudin Kepala Desa Citeureup Kecamatan
Kawali menyampaikan terimakasih kepada Baznas Kabupaten Ciamis atas bantuan paket sembako Ramadhan yang telah diterima pihak Pemerintahan Desa. “Untuk selanjutnya akan kami menyalurkan bantuan tersebut melalui UPZ Desa ke warga yang membutuhkan. Harapannya semoga ke depan bisa lebih banyak lagi kuota penerimanya, “ singkatnya. (Mamay)
