BeritaHEADLINEJAWAJawa Barat

Cegah Anak Terlibat Geng Motor, Disdikbud Kota Banjar Minta Orang Tua Lakukan Pengawasan

×

Cegah Anak Terlibat Geng Motor, Disdikbud Kota Banjar Minta Orang Tua Lakukan Pengawasan

Sebarkan artikel ini

Views: 299

CIAMIS, JAPOS.CO – Puluhan pelajar terjaring razia, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Banjar, meminta kepada pihak sekolah untuk melakukan pengawasan secara intens terhadap siswa, terutama saat proses pembelajaran berlangsung. Hal itu merespons banyaknya pelajar tingkat SMP yang terjaring razia Satpol PP karena bolos sekolah. Bahkan mereka kedapatan tengah nongkrong di warung dan asyik bermain playstation

Kadisdikbud Kota Banjar, H. Kaswad mengatakan, pihak sekolah dan Guru harus memperhatikan kehadiran setiap siswa. Selain itu melakukan pengawasan selama proses pembelajaran di sekolah. “Saya meminta kepada pihak sekolah dan guru untuk melakukan komunikasi langsung dengan orang tua siswa, apabila terdapat siswa yang tidak masuk sekolah. Komunikasi tersebut, lanjutnya, untuk memastikan keberadaan siswa yang tidak masuk sekolah sehingga mereka benar-benar terpantau dan proses pengawasan berjalan maksimal. Sekolah juga harus bisa memaksimalkan peran Guru BP untuk melakukan pembinaan terhadap para siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Seperti halnya tidak masuk kelas saat proses pembelajaran di sekolah atau lainnya,” katanya.

Selain itu, untuk mencegah anak terlibat geng motor, Disdikbud Kota Banjar, minta pengawasan orang tua lebih ditingkatkan. Hal itu berkaitan dengan keterlibatan belasan remaja dalam geng motor Barkhaz yang membuat resah masyarakat karena aksi ugal-ugalan di jalan raya. “ Saya meminta peran orang tua untuk mengawasi pergaulan anak-anaknya saat berada di luar sekolah. Orang tua harus lebih meningkatkan lagi pengawasan terhadap anaknya. Karena kemarin itu kejadiannya saat anak-anak di luar sekolah,” kata H. Kaswad.

Menurutnya, jika berkaca dari peristiwa sebelumnya, para pelajar yang ugal-ugalan di jalan raya itu melakukan aksinya pada tengah malam. “Jadi orang tua kalau anaknya belum pulang maksimal jam 10 malam saja itu harus ditelepon. Jangan sampai membiarkan. Itu salah satu upaya mencegah anak terlibat geng motor,” ujarnya.

Kaswad menjelaskan, pihaknya sudah menginstruksikan kepada setiap sekolah agar melaksanakan program pembinaan budi pekerti siswa saat bulan Ramadhan ini. “Sebetulnya program sudah kita instruksi ke setiap sekolah. Seperti program 10 menit siswa tahfidz. Kemudian ada juga program untuk bulan Ramadhan ini,” jelasnya.

Berdasarkan pantauan Japos.co, petugas kepolisian dari Polresta Banjar mengamankan 14 orang anak remaja yang ugal-ugalan saat mengendarai sepeda motor. Mereka mendapat hukuman untuk meminta maaf kepada orang tuanya masing-masing. Selain itu, polisi juga memberikan pembinaan terhadap belasan remaja tersebut. Hal itu mengingat sebelumnya mereka membuat masyarakat resah dengan mengendarai sepeda motor secara ugal-ugalan.

Selain itu kepolisian juga bersama Satpol PP Kota Banjar mengamankan sebanyak 35 pelajar di Kota Banjar terdiri dari pelajar SMP dan SMA tidak mengikuti kegiatan belajar atau bolos sekolah,  mereka terjaring operasi penindakan disiplin Satpol PP Kota Banjar. Mereka terjaring operasi itu tengah asyik nongkrong di warung dan tengah bermain playstation di sebuah warnet. (Mamay)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *