Views: 526
MUKOMUKO, JAPOS.CO – Keluraga pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mukomuko adu mulut dengan petugas parkir jaga yang mangkal di pos security RSUD, diketahui petugas parkir tersebut melakukan pemungutan parkir diluar aturan yang sudah di tentukan oleh RSUD.
Berawal dari kelurga pasien Yovi adik dari Rustam salah seorang staf di dinas PUPR Kabupaten Mukomuko hendak keluar dari rumah sakit dengan tujuan pergi membeli obat, pasalnya stok obat di RSUD itu lagi kosong, sampai di gerbang pos security, Yovi di cegat sama petugas parkir bernama Ijal dan dimintai uang parkir sebesar Rp. 10.000,-.
“Awalnya saya lagi buru-buru beli obat di apotik luar rumah sakit, dikarenakan saat ini stok obat di rumah sakit lagi kosong,” kata Yovi, ketika dikonfirmasi Japos.co di Tempat Kejadian Peristiwa (TKP) Rabu(22/3) siang.
“Setiap kali saya keluar mau beli obat selalu di stop oleh petugas ini, dan yang ke empat kalinya saya di stop. Uang yang di minta sebesar Rp. 10.000, padahal saya udah bayar dari awal dan sudah menerima karcis parkir yang di berikannya pada saya, dengan jumlah yang sama. Kali ini diminta lagi terpaksa emosi, tambah lagi saya lagi buru-buru mau beli obat, sementara saya ditahan sebelum bayar,” kesal Yovi.
“Yang saya tau udah parkir kendaraan roda dua sebesar Rp. 2000 dan roda empat Rp.5000. ini malah melebihi yang semestinya, aturan dari mana dia pungut sebesar itu,” lanjutnya.
Hal ini juga dibenarkan oleh Rustam kakak dari Yovi yang datang ke lokasi untuk mengetahui apa yang terjadi sama adiknya.
“Ini kita anggap pelajaran bagi petugas parkir di RSUD ini semoga kedepannya tidak lagi terjadi kedepannya,” harap Rustam.
Sementara petugas parkir saat bernama Ijal ini sebut soal pungutan parkir sebut hanya menanyakan apakah sudah punya karcis parkir bukan minta uang lagi,” kata Ijal saat adu mulut dengan keluarga pasien yang hampir satu jam.
Sedangkan Direktur RSUD Mukomuko Syafriadi Taher mengatakan upah parkir untuk mobil hanya 5000 Rupiah dan motor 2000 rupiah.
“Dari mana dasarnya dia pungut 10.000,” kata Dirut RSUD.
“Nanti akan kita selesaikan,” pungkasnya.(JPR)
