Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Utara

Dampak Sosial Keberadaan Industri Terhadap Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei

×

Dampak Sosial Keberadaan Industri Terhadap Masyarakat Sekitar Kawasan Industri Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei

Sebarkan artikel ini

Views: 150

SIMALUNGUN, JAPOS.CO – Kecamatan Bandar merupakan salah satu kawasan industri yang strategis di Kabupaten Simalungun Sumatera Utara, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Hal ini disebabkan posisi Kecamatan Bandar Kabupaten Simalungun ini sebagai kawasan industri. Terkait dengan kawasan industri, percepatan pengembangan dilakukan agar pembangunan di suatu wilayah dapat dicapai.

Selanjutnya Industrialisasi merupakan salah satu bentuk pendorong menuju modernisasi yang diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar kawasan industri.

Perubahan pembangunan yang pesat akibat industri, selain akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, juga akan berdampak langsung pada kehidupan sosial budaya masyarakat setempat.

Seperti dua sisi mata uang logam yang berbeda. sebagai kawasan industri dengan pusat-pusat industri percepatan pengembangan dilakukan agar pembangunan di suatu wilayah dapat dicapai secara cepat, tepat, tertib, dan teratur.

Oleh karena itu, seiring pengembangan kawasan industri di suatu wilayah, tetap perlu mengindahkan peraturan pemerintah yang terkait dengan lingkungan kawasan industri maupun masyarakat sekitar yang akan memperoleh dampak langsung akibat berdirinya kawasan industri di sekitar pemukiman mereka.

Pengembangankawasan industri memiliki dampak positif dan negatif tertentu bagi masyarakat sekitar.serta mengantisipasi dampak negatif, baik secara ekonomi, sosial, budaya dan kemasyarakatan, maka perlu adanya penelitian dampak sosial, keberadaan industri terhadap masyarakat sekitar kawasan.

Pantauan Japos.co dilapangan dimana masyarakat yang sumber penghasilannya di harapkan dari pegawai maupun karyawan di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sei Mangkei tersebut justru terancam di gusur oleh perusahaan lantaran di anggap ilegal menggunakan bawa pohon sawit di hadikan tempat berjualan.

Salah seorang pedagang menuturkan mereka berjualan di kompleks kawasan industri lantaran menyediakan makan buat karyawan maupun pegawai, bahkan penghasilan yang di dapat tixak seberapa, kini mala terancam penggusuran karna sudah berapa kali di ingatkan.

“Bagaimanalah nasib kami ini bang karna julan kami ini mau di gusur perusahaan kemanalah kami cari uang kalau bukan berjualan di sini,” ujar salah satu pegang tenda biru yang namanya tak mau di publikasikan”.(Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *