Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Utara

Kades Perlanan, Tampung Aspirasi Warga Terkait Parit Gajah PTPN4 Unit Kebun Gunung Bayu

×

Kades Perlanan, Tampung Aspirasi Warga Terkait Parit Gajah PTPN4 Unit Kebun Gunung Bayu

Sebarkan artikel ini

Views: 52

SIMALUNGUN, JAPOS.CO –  Pasca insiden tenggelamnya salah satu warga Desa Perlanan Kecamatan Bandar kKabupaten Simalungun di area galian parit gajah PTPN4 unit kebun Gunung Bayu pada (29/01) yang merenggut nyawa seorang remaja putra Nico Aryanda Putra (15) tahun, menyisakan duka mendalam bagi keluarga besar dan masyarakat Desa.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Akibat kejadian tersebut membuat khawatir masyarakat yang terdampak langsung dengan batas lahan HGU.

“Lihat saja sendiri bang, kurang lebih 1 kilometer panjang parit gajah ini dengan ukuran yang luar biasa dan persis dibatas lahan warga pengorekan paritnya, apabila kelak abrasi kami masyarakat yang rugi kami juga bayar pajak loh,” beber Eko.

Hal senada disampikan Eti warga dusun 5 yang merasakan khawatir, pasalnya ia memiliki anak dan tempat tinggalnya hanya berjarak 4 meter parit gajah tersebut.

“Anak anak saya sedang masa aktif-aktifnya pak, dan lihatlah itu parit sudah terisi air apabila hujan datang sudah pasti airnya meluber masuk ke rumah warga sebab posisi kami tinggal sedikit rendah,” keluh Eti.

Akan hal itu, masyarakat Desa Perlanan pada Rabu (01/02) mendatangi kantor Desa Perlanan yang langsung di sambut Tri Jaka selaku Kades Perlanan dan menampung seluruh keluh kesah masyarakatnya yang dalam kondisi kekawatiran adanya parit gajah PTPN4 unit kebun Gunung Bayu.

“Ini masyarakat berkumpul atas dasar penuh rasa kawatir terhadap parit isolasi batas HGU dengan tanah masyarakat,” terang Kades.

“Kita tampung semua apa yang menjadi keluhan masyarakat dan pemerintahan Desa segera untuk menyurati secara resmi pihak PTPN4 unit kebun Gunung Bayu dengan poin poin apa yang dikeluhkan masyarakat, semoga hal ini dapat segera menemukan jalan yang terbaik antara masyarakat yang hidup berdampingan dengan perusahaan,” ungkap Kades.

Namun saat disinggung parit isolasi telah terisi genangan air, kata Kades bukan hanya bahaya tenggelam saja namun jentik nyamuk sudah berkembang di parit tersebut.

“Ini juga dapat mengancam nyawa yaitu demam berdarah dan belum lagi bangkai binatang yang masuk ke dalam parit gajah itu menimbulkan bau yang tidak sedap bagaimana dengan masyarakat yang tinggal di sebelah parit itu setiap saat mencium aroma tak sedap,” tutup kades.(Bw)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 111 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…