Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINESUMATERASumatera Barat

Sekda: Pengelaran PEDATI  Nilai Plus Income Perekonomian

×

Sekda: Pengelaran PEDATI  Nilai Plus Income Perekonomian

Sebarkan artikel ini

Views: 183

BUKITTINGGI, JAPOS.CO – Pengelaran PEDATI ke XII, di hari ke tujuh, 22/12, 2022 lokasi di Jalan Sudirman ( Lapangan Kantin) merupakan hari terakhir dilaksanakan Pedati.  Pesta Budaya Seni Pameran Dagang dan Seni (Pedati) ke – XII tahun 2022, bersamaan memperingati  hari jadi kota Bukittinggi ke – 238, yang bertepatan 22 Desember ( hari ibu) , selain  terjadi transaksi jual beli disektor UKM, pengunjung dihibur  berbagai aktraksi kesenian tradisional, jelas Erwin Umar selaku Kominfo Balai Kota Bukittinggi.

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Perhelatan Pedati ke – XII, bertujuan pemulihan ekonomi pasca covid-19. Sejumlah paguyuban warga kota, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, serta  paguyuban  Sumatera Utara menampilkan kesenian.

Ketua Panitia Pedati ke – XII, Martias Wanto , juga Sekretaris Daerah ( Sekda), Pengelaran PEDATI berhasil membawa perekonomian dengan perputaran uang mencapai Rp. 1.000.000.000 (satu milyar).

Dari pantauan Japos.co dilapangan langsung melirik dari dekat dilapangan, stand Pedati dilokasi Lapangan Kantin ditempati pedagang Usaha Kecil Menengah (UKM).

Event Pedati ke – XII, membuktikan kepedulian Pemerintah kota terhadap perekonomian masyarakat yang lumpuh diera pasca Covid-19. Hal tersebut diungkapkan Ika pengusaha bordiran asal Kabupaten Agam.

“Rasa syukur dan terima pada Pemko Bukittinggi yang mulai dibukanya Pedati, sehingga kami bisa mempromosikan hasil kerajinan usaha rumahan serta mencari pelanggan, pengakuannya,” terangnya.

“Sejak dilanda Covid 19, usaha rumahan kami (Ika-red) mandek, mudah mudahan dengan acara Pedati perekonomian bisa pulih kembali,” harap Ika.

“Rabu  21/12, kemaren, stand UKM, di Lapangan Kantin berakhir, kita siap- siap  untuk  meninggalkan Bukittinggi, semoga kedepannya Pedati dapat hadir ditengah masyarakat, demi kelancaran perekonomian sekaligus promosi  barang hasil kerajinan bisa jalan,” tutup Ika. (Yet)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *