Scroll untuk baca artikel
BeritaHEADLINEJAWAJawa Tengah

Pemkot Pekalongan  Dukung Gerakan Nasional Satuan Pendidikan Maju SSK

×

Pemkot Pekalongan  Dukung Gerakan Nasional Satuan Pendidikan Maju SSK

Sebarkan artikel ini

Views: 102

KOTA PEKALONGAN, JAPOS.CO – Generasi muda merupakan penerus bangsa sehingga mereka perlu dipersiapkan sejak dini untuk menumbuhkan sikap bertanggung jawab dan perilaku adaptif berkaitan dengan dinamika kependudukan, salah satu perwujudannya yakni melalui sekolah siaga kependudukan (SSK).

Advertisement
scroll kebawah untuk lihat konten

Staf Ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Pemerintah Kota Pekalongan, Soeroso dalam acara launching SSK SMA Islam Pekalongan, Senin (12/12/2022) mengatakan bahwa tujuan dari SSK untuk mendukung masuknya Indonesia sebagai negara maju di tahun 2030-2045,

“Pada saat itu jumlah penduduk dengan usia produktif yakni 15-64 tahun sangat besar jika salah kelola akan ada bencana,” tuturnya.

Soeroso menargetkan seluruh jenjang pendidikan di kota Pekalongan turut mendukung gerakan nasional maju sebagai SSK, sebab nantinya generasi yang saat ini masih duduk di bangku pendidikanlah yang akan mengisi SDM tahun 2030, oleh sebab itu mereka harus siap dan mampu melewati tantangan di kehidupan selanjutnya, “Pendidikan sekarang wajib menyiapkan mereka ini dalam apapun keadaannya, yang disiapkan adalah mental dan kompetensi,” sambungnya.

Pada kesempatan yang sama, Farida Sumarlin, Ketua Kelompok Kerja Pengendalian Kependudukan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, menjelaskan sejumlah isu kependudukan di tahun 2030 yang ada antara lain 58.2 persen penduduk sekarang didominasi anak milenial, memasuki bonus demokrasi yakni suatu keadaan dimana terjadi peningkatan penduduk usia produktif, besarnya persentase penduduk usia tua dan memasuki industri 4.0. Oleh sebab itu, pihaknya berharap dunia pendidikan yakni sekolah dapat menyiapkan SDM unggul, potensial dan religius untuk menyongsong masa depan yang lebih baik.

Ia menyebutkan, di provinsi Jawa Tengah 45 satuan pendidikan sudah menjadi SSK dan mengintegrasikan baik pada kurikulum maupun kegiatan ekstrakurikuler. Lanjutnya, Farida mengemukakan bahwa kota Pekalongan termasuk kota industri potensial dengan batik.

“Mereka ini potensial sekali untuk dipersiapkan karena orang sukses tidak harus melalui  pendidikan formal namun dengan entrepreneur yang sukses pun jadi orang yang keren,” tuturnya.

Sosialisasi secara masif juga akan dilakukan di seluruh SMA/SMP/SD agar bisa melakukan dan melaunching SSK agar sedini mungkin pemuda terpapar isu kependudukan dan mulai mempunyai kepedulian, semangat, action menanggapi kondisi kependudukan secara dinamis. Adapun indikator yang perlu dilengkapi oleh satuan pendidikan untuk jadi SSK diantaranya sudah mengikuti sosialisasi SSK, punya kepengurusan, pertemuan secara rutin, sudah memiliki dan melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) SSK dan melakukan monev atau evaluasi terkait SSK.

Sementara itu, Wakil kepala bag. Kurikulum SMA Islam Pekalongan, Nur Khan menerangkan, usai diresmikan, pihaknya akan mengimplementasikan penerapan dan pemahaman kependudukan dalam setiap mata pelajaran yang ada dengan melibatkan semua guru pendidik dan stakeholder terkait guna menunjang keberhasilan pemahaman siswa tentang kependudukan.

“Antusias mereka sangat baik, paling tidak 10 sampai 20 tahun kedepan mereka siap bermasyarakat dengan penuh kualitas di kehidupan akan datang,” pungkasnya.(sofi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *