Scroll untuk baca artikel
BeritaDKIHEADLINEJakarta Pusat

Industri Pengolahan Perikanan Siap Mengembangkan Pasar Ekspor dan Dalam Negeri

×

Industri Pengolahan Perikanan Siap Mengembangkan Pasar Ekspor dan Dalam Negeri

Sebarkan artikel ini

Views: 59

JAKARTA, JAPOS.CO –  Indonesia adalah negara archipelago yang kaya akan hasil laut. Luas Perairan Indonesia adalah 6,4 juta km2 dengan garis pantai mencapai 108 ribu km. Trend produksi perikanan Indonesia, baik tangkap maupun budidaya terus mengalami peningkatan.
Dalam tiga tahun terakhir rata-rata peningkatan produksi sebesar 2,8 %. Pada tahun 2021, produksi perikanan
mencapai 24,4 juta ton. (satudata.kkp).
Hal ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil kelautan utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lainnya seperti China, Norway, Viertnam,
India, dan Amerika Serikat. Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia tahun 2021 mencapai USD 5.7 Milliar atau sekitar Rp. 90 trillun.
Kementrian Kelautan perikanan terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 milliar di tahun 2024. Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Cina, ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya memperluas jangkauan
pasar produk perikanan Indonesia di kancah global.
Salah satu program terobosan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/ rajungan, dan rumput laut. Udang merupakan salah satu komoditas perikanan andalan Indonesia yang sangat potensial untuk diekspor.
Sebagai salah satu komoditas unggulan nasional, udang selalu menjadi pilihan untuk bisa dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara.
Erwin Dwiyana Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing Kementrian Kelautan
Perikanan dalam konferensi Pres Pameran Seafood Show Of Asia 22022 menyampaikan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan terus mendorong penguatan branding
Indonesian Seafood di kancah dunia guna menarik minat buyer dan investor dengan branding Indonesia Seafood: Naturally Diverse, Safe and Sustainable.
“Dengan mengangkat jaminan mutu
dan keamanan hasil perikanan (safe) serta kebijakan pada keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha (sustainable), dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara,” terangnya.
Selain itu, kata Erwin Kementerian Kelautan dan Perikanan juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di pasar nasional dan global.
Pemeran SEAFOOD SHOW ASIA 2022 yang diselenggarakan bersamaan dengan
SIAL INTERFOOD diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang Seafood dari total 750
perusahaan di bidang Kuliner dan HORECA. Perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal dari 27 negara seperti : Australia, Belanda ,China ,India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Perancis , Polandia , Saudi Arabia, Singapore, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, Yunani.
Sementara Budhi Wibowo selaku Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk
Perikanan (AP5I) menyampaikan bahwa selain terus mengembangkan pasar ekspor, anggota
AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam negeri produk olahan perikanan.
“Beberapa tahun terakhir ini permintaan pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama untuk produk olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked dan & ready to eat) meningkat sangat tajam,” ungkapnya.
Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai retailer besar
dan kecil juga melalui penjualan online melalui berbagai ecommerce dan marketplace yang trend penjualannya terus mengalami peningkatan.
Budhi Wibowo juga mengungkapkan bahwa kendala utama peningkatan penjualan produk olahan perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya pengiriman “door to door” produk frozen dalam jumlah kecil dari Industri Pengolahan perikanan ke konsumen akhir.
“Untuk mengatasi kendala tersebut AP5I terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik khusus produk frozen. Secara bertahap kendala tersebut akan semakin teratasi, bahkan saat ini sudah mulai tersedia jasa fulfillment door to door produk frozen yang diperkirakan bisa memangkas biaya distribusi produk perikanan sekitar 10-20 % ” ungkapnya.
Dengan besarnya penduduk Indonesia dan ekonomi Indonesia yang terus berkembang dan telah berada pada urutan ke 7 ekonomi dunia Budhi sangat optimis bahwa pasar dalam negeri produk olahan perikanan akan
terus berkembang dengan pesat.
Dikesempatan yang sama CEO Krista Exhibition, Daud D Salim dalam sambutannya menyampaikan Pameran SEAFOOD SHOW OF ASIA dan SIAL INTERFOOD 2022 tahun ini terasa sangat istimewa setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi Covid.
“Kami bangga dapat menyelenggarakan
pameran INI yang menjadi barometer kebangkitan Industri pengolahan Industri makanan, minuman yang didalamnya ada Industri Pengolahan Perikanan,” jelasnya.
Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri setidaknya 82,000 pengunjung mengulangi sukses pameran yang sama pada tahun 2019.
Daud juga menyampaikan bahwa pada pameran ini para peserta dari Industri pengolahan perikanan, selain bertemu langsung dengan buyer asing juga akan bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri, seperti para chef, pengusahaha catering, jaringan ritel modern, hotel, restaurant dan para distributor produk olahan perikanan.
Kesuksesan SEAFOOD SHOW OF ASIA 2022 dan SIAL INTERFOOD 2022 adalah berkat dukungan Pemerintah Indonesia melalui ; ,Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Kementerian Perdagangan Republik
Indonesia, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Bersama dukungan Asosiasi Assosiasi terkemuka seperti Asosiasi Pengusaha Pengolahan Dan Pemasaran Produk Perikanan Indonesia (AP5I), Gabungan Pengusaha Makanan Minuman (GAPMMI), Asosiasi Lisensi Indonesia ( ASENSI ) , Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO), Association of Culinary Professionals (ACP), Indonesian Chef Association (ICA), Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI), Perkumpulan Penyelenggara Jasa Boga Indonesia (PPJI), Asosiasi Teh Indonesia (ATI), Dewan Kakao Indonesia (DEKAINDO), Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Perkumpulan Petani dan Penggiat
Kopi Indonesia ( Asosiasi Kopi Indonesia-ASKI ), Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia (
ASPERAPI), Federasi Pengemasan Indonesia (IPF), dan lain – lain.
 Pameran ini akan berlangsung di tanggal 09 – 12 November 2022 di Jakarta international
Expo, Kemayoran Indonesia.(Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita

Views: 33 JAKARTA, JAPOS.CO – Penyakit Lupus atau umum dikenal Systemic Lupus Erythematosus merupakan penyakit reumatik autoimun yang menyerang berbagai macam organ dan memiliki berbagai macam gejala. Penyakit ini disebabkan…